Pengangguran Berkurang, Ekonomi Meningkat, Tenaga Kerja Terserap 32.119 Orang

RILIS: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu saat melakukan rilis, kemarin. --BELA/RB

BENGKULU, KORANRB.ID - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bengkulu 2023 menurun. Pada periode Agustus 2022 - Agustus 2023, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 32.119 orang.

Hal tersebut berdasarkan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Provinsi Bengkulu mengenai pertumbuhan ekonomi dan ketenaga kerjaan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, kemarin (6/11).

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Riza menjelaskan secara TPT, tingkat pengangguran tertinggi tercatat di Kota Bengkulu sebesar 5,04 persen, paling besar di Provinsi Bengkulu. Sementara, terendah yakni Kabupaten Kepahiang 2,41 persen. 

"Secara nasional TPT di Provinsi Bengkulu 3,42 persen. Hal tersebut jauh dari angka nasional, yakni 5,32 persen," jelas Win, kemarin (6/11).

BACA JUGA:Cuma Kantin Gunakan Fasilitas Sekolah Dikenakan Pajak, Segera Dipungut

Ia menjelaskan, TPT memang lebih tinggi di daerah perkotaan. Hal tersebut dikarenakan daya tawar penduduk di kota yang juga lebih tinggi.

Kebanyakan pekerja yang datang ke kota datang dari desa dengan daya tawar tersebut. Sehingga, tidak sembarangan mencari pekerjaan melainkan kualitas dari pekerjaan tersebut.

"Kan kalau di kota tidak mungkin sembarang mencari pekerjaan. Mereka berpikir, kalau mau sembarang mencari pekerjaan di desa saja," ujar Win. 

Mayoritas, para pekerja di Kota dijelaskan Win,  saat mencari pekerjaan harus menunggu sampai dapat pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya. 

Hal tersebut berbeda dengan di desa. Sebab jika di desa pekerjaan apapun dikerjakan sehingga tingkat penganggurannya sedikit. Mindset yang tertanam yakni yang penting kerja.

BACA JUGA:Asusila “Papa” saat Jam Belajar di Sekolah, Janjikan Nilai, Beri Kuota Internet, Serta Penuhi Kebutuhan  

"Sehingga sedikit pengangguran di desa. Tetapi jika berbicara kualitas, memang yang di kota lebih berkualitas," ujarnya. 

Pekerjaan di desa, dilanjutkannya belum mampu untuk menopang Pencari Kerja (Pencaker) agar tidak masuk katagori penduduk miskin. 

"Dengan begitu harus ada upaya yang dilakuan agar kualitas pekerjaan di desa ini dapat di tangani secara maksimal," jelasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan