Oknum Calo Janji Luluskan PPPK Pasang Tarif Rp 50 Juta, Dikbud Minta Dibongkar

PPPK GURU: ASN PPPK GURU dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan sedang berkumpul. Foto: Dok/rb--

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan meminta oknum yang meminta uang sebagai syarat lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi guru, dibongkar.

Terkait santer kabar bahwa seleksi penerimaan calon Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya PPPK guru Bengkulu Selatan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab meminta uang. 

Menurut beberapa warga yang nyaris jadi korban “percaloan” itu, mengatakan oknum tersebut meminta uang kepada peserta calon PPPK guru sebagai syarat lulus tes.

Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Bengkulu Novianto meminta masyarakat tidak percaya kepada setiap orang yang mengaku dapat membantu meluluskan peserta tes dalam seleksi PPPK guru tahun 2024.

BACA JUGA:Keterlibatan Pihak Lain Korupsi BOK Kaur, Kasi Pidsus: Lihat Pertimbangan Putusan

Dalam seleksi PPPK yang akan diselenggarakan oleh Pemkab Bengkulu Selatan, disebutkan Novianto tidak ada orang yang dapat menolong peserta. 

Peserta seleksi PPPK guru hanya bisa lulus apabila memiliki nilai yang baik saat tes yang diberikan oleh pemerintah.

Oleh sebab itu apabila ada orang yang mengklaim dapat membantu, Novianto berharap untuk melaporkan kejadian tersebut ke aparat penegak hukum.

"Kalau memang pegawai Dikbud, dibongkar saja. Karena tidak ada yang bisa meloloskan," kata Novianto.

Adanya pemberitaan soal calon peserta seleksi PPPK guru dimintai uang tersebut dinilai Novianto telah meresahkan masyarakat. 

Apalagi uang yang diminta oleh oknum tersebut tidaklah sedikit mencapai Rp 50 juta.

BACA JUGA:Sabu Seharga Rp120 Juta Diamankan Polda Bengkulu dari Residivis

Kepada pejabat lingkungan Dikbud Kabupaten Bengkulu Selatan Novianto secara tegas menyatakan tidak boleh memanfaatkan situasi.

"Aku takut ini kejadian berulang, seperti dulu lagi. Kalau perlu diusut," kata Novianto.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan