DBD Tembus 215 Kasus, Ini 3 Instruksi Bupati Seluma
Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE memberikan surat edaran yang ditujukan kepada beberapa stakeholder guna menekan angka kasus DBD yang terus melonjak tersebut--Zulkarnain Wijaya/RB
Adapun rinciannya kasus DBD tahun 2024, per puskesmasnya yakni Puskesmas Riak Siabun 0 kasus, Puskesmas Babatan 7 kasus, Puskesmas Cahaya Negeri 8 kasus.
BACA JUGA:Beruntun 7 Kali Bengkulu Utara Raih Opini WTP, Mian Berpesan Begini
Puskesmas Dermayu 1 kasus, Puskesmas Air Periukan 0 kasus, Puskesmas Dusun Tengah 3 kasus, Puskesmas Tumbuan 0 kasus, Puskesmas Talang Tinggi 39, Puskesmas Tais 6 kasus, Puskesmas Puguk 0 kasus.
Puskesmas Rimbo Kedui 23 kasus, Puskesmas Seluma Timur 24 kasus, Puskesmas Masmambang 10 kasus, Puskesmas Ulu Talo 0 kasus.
Puskesmas Ilir Talo 20 kasus, Puskesmas Penago II 0 kasus, Puskesmas Sukamerindu 3 kasus, Puskesmas Pajar Bulan 30 kasus, Puskesmas Rena Gajah Mati 0 kasus.
Puskesmas Gunung Kembang 0 kasus, Puskesmas Kembang Mumpo 38 kasus, dan Puskesmas Muara Maras 0 kasus.
BACA JUGA:Seleksi ASN Tak Mungkin Ditunda Usai Pilkada
Mazda mengatakan bahwa banyaknya kasus di awal tahun ini karena adanya musim pancaroba yang melanda Kabupaten Seluma serta minimnya kesadaran akan kebersihan lingkungan sekitar.
“Kasus terbanyak ada di Puskesmas Kembang Mumpo, namun ada juga 8 wilayah puskesmas yang 0 kasus.
Diharapkan jumlah ini tidak bertambah lagi, minimal melandai karena saat ini cuaca mulai stabil dan giat kebersihan kerap dilakukan,” ujar Mazda.
Ditambahkan Kepala Dinkes, bahwa ciri ciri dari gejala DBD yakni demam tinggi selama tiga hari, timbulnya ruam merah pada kulit.
Nyeri kepala, otot dan tulang terasa nyeri dan ngilu.
BACA JUGA:640 Warga Kaur Belum Daftar BPJS Kesehatan, Bupati Ingatkan
Jika terdapat tanda tanda ini, agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.
Karena saat ini seluruh puskesmas di Kabupaten Seluma telah memiliki alat Rapic Diagnostic Test (RDT).