Hingga Mei, 2 Korban Meninggal Lakalantas, Data Sat Lantas Polres Bengkulu Selatan Kasus Menurun
BARANG BUKTI: Sepeda motor bukti kasus lakalantas diamankan di Polres Bengkulu Selatan.-foto: rio/koranrb.id-
Salah satunya melalui edukasi di sekolah tingkat SD, SMP, SMA/Madrasah.
Setiap hari Senin Sat lantas melakukan sosialisasi kepada murid dan para guru agar anak-anak sekolah mentaati peraturan lalu lintas seperti menggunakan helm, dan surat-surat.
Sat Lantas melakukan sosialisasi pada komunitas motor, nelayan, tempat publik, hingga patroli keliling mobil Sat Lantas.
Alhasil setiap tahun jumlah laka lantas benar-benar menurun drastis.
"Sampai saat ini kita masih gencar melakukan imbauan terhadap anak-anak sekolah, dan masyarakat umum tujuannya satu meminimalisir laka lantas," ujar Dendi.
Pemkab Bengkulu Selatan didorong untuk memperbanyak fasilitas kendaraan pengangkut anak sekolah.
Menurut anggota DPRD Bengkulu Selatan, Siptin Gunawan, kasus laka lantas sebagian besar dialami remaja anak sekolah.
BACA JUGA:Ingat! DTPHP Provinsi Bengkulu Salurkan 1.118 Alsintan di bulan Juni 2024
Dijelaskannya, sebagai solusi pemerintah harus menyediakan kendaraan bus untuk mengangkut anak-anak ke sekolah.
Hal ini dinilai sangat efektif mengurangi kasus laka lantas. Sebab mayoritas anak-anak khususnya SMA/MA telah menggunakan sepeda motor.
"Kita paham jarak sekolah dan rumah anak-anak ada yang jauh, dan terpaksa menggunakan sepeda motor. Ini biasa diatasi dengan fasilitas mobil bus khusus untuk anak sekolah di perbanyak," kata Siptin.
Ia menyakini anak-anak Bengkulu Selatan saat pergi dan pulang sekolah lebih aman dan para orang tua tidak perlu khawatir setiap hari.
Meskipun langkah ini dinilai tidak dapat dilaksanakan secara cepat namun ia berharap Pemkab Bengkulu Selatan perjalanan menambah angkutan umum untuk anak sekolah.
"Anggap saja satu tahun tambah satu bus, atau dua bus. Ada progres lah," ujarnya.(advertorial)