Jangan Isi Radiator dengan Air Hujan, Air Mineral dan Air Keran, Berdampak Buruk bagi Mesin Mobil
Jangan Isi Radiator dengan Air Hujan, Air Mineral dan Air Keran, Berdampak Buruk bagi Mesin Mobil. (Foto: Tri Shandy Ramadani/koranrb.id)--
Jika didiamkan dalam waktu lama, ini akan membuat kerusakan berat di mobil anda lantaran karat akan semakin menyebar.
BACA JUGA:3 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Mobil Sistem Karburator dan Injeksi
2. Air Mineral
Air mineral juga biasanya menjadi pilihan pemilik kendaraan jika kehabisan air radiator.
Meskipun anda memilih air mineral yang terbaik sekalipun, ternyata ini tidak baik untuk radiator dan mesin mobil anda.
Pasalnya air mineral hanya cocok untuk dikonsumsi bukan untuk pendingin mesin.
Air coolant memang dirancang bisa mendinginkan mesin dengan cepat.
Sedangkan air mineral bisa jadi memacu panas mesin anda hingga air cepat kering dan menguap dan membuat mesin overheat.
BACA JUGA:Ini Perbedaan Mesin Mobil Karburator dan Injeksi
3. Air Hujan
Diantara Air Mineral, Air Keran dan Air Hujan, air hujan yang paling banyak digunakan dan disebut bersih serta cocok untuk radiator.
Biasanya pemilik kendaraan menampung air hujan langsung dan airnya digunakan untuk mengisi atau menambah radiator mobil.
Pemilik kendaraan berpendapat jika air hujan langsung dari langit yang disebabkan oleh pengembunan awan.
Ditambah lagi air hujan memang terasa dingin sehingga air tersebut cukup bersih dan bagus digunakan untuk radiator.
Namun dipastikan persepsi tersebut salah.
BACA JUGA:Power Steering Mobil Berat, Periksa 6 Komponen Ini
Pasalnya air hujan juga mengandung tingkat keasaman yang cukup tinggi sehingga bisa memicu korosi.
Korosi ini bisa menyebabkan terjadinya atau munculnya karat di bagian radiator anda.