Besaran Belum Jelas, Setoran PAD Kawasan Wisata Kemumu Terhambat

SUMBER PAD: Wisatawan memadati kawasan air terjun Kemumu Bengkulu Utara. FOTO: SHANDY/RB--

ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Meskipun terus dikelola oleh kelompok sadar wisata atau Pokdarwis  Kelurahan Kemumu Bengkulu Utara, hingga kini belum ada angka jelas berapa besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari lokasi wisata Air Terjun Kemumu. 

Target PAD tersebut akan dituangkan dalam kontrak pengelolaan antara Pokdarwis dengan Dinas Pariwisata Bengkulu Utara. 

Air Terjun Kemumu memang menjadi lokasi wisata andalan di Bengkulu Utara yang menjadi sumber PAD pemerintah daerah setiap tahunnya.

BACA JUGA:Biaya Kuliah Semakin Mahal! PTN Jor-joran Terima Mahasiswa Baru

Bahkan sepanjang libur perayaan Idul Fitri baru lalu, dari kunjungan wisatawan,  pemasukan yang didapat dari penjualan tiket mencapai Rp 42 juta. 

Jumlah tersebut naik jika dibandingkan tahun 2023 lalu yang hanya Rp36 juta. 

Hanya saja untuk PAD tahun 2024 ini, Pokdarwis belum menyetorkan ke kas pendapatan asli daerah. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pokdarwis Kelurahan Kemumu, Triyono.

“Tahun lalu kita langsung menyetorkan setelah tuntas libur hari raya Idul Fitri. Dananya sudah tersedia,” ujarnya. 

Tahun ini mereka juga sudah mendapatkan dana untuk besaran target pendapatan asli daerah. 

Namun belum bisa menyetorkan ke kas daerah lantaran belum adanya ketetapan dari Pemda Bengkulu Utara terkait besaran yang harus disetorkan. 

“Kami menunggu ketetapan tersebut dan sudah berkoordinasi dengan pemda Bengkulu Utara,” ucap Triyono.

Dia tak menampik kemungkinan ada kenaikan target pendapatan asli daerah yang dibebankan Pemkab Bengkulu Utara kepada pengelola kawasan wisata Kemumu. 

Hal tersebut tak membuat Pokdarwis sebagai pengelola keberatan. Mengingat memang saat ini jumlah pengunjung tahunan sudah kembali stabil jika dibandingkan pascapandemi Covid-19 tahun lalu. 

BACA JUGA:TNI Bangun 6,2 Kilometer Jalan, Hingga Rehab Rumah Tak Layak Huni

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan