Lansia di Bengkulu Utara Sudah Tak Bernyawa, Hasil Olah TKP Mengejutkan

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: Patris Muwardi |

Senin , 13 May 2024 - 14:12

MAYAT: Polsek Padang Jaya Bengkulu Utara melakukan olah TKP. Foto: Polsek Padang Jaya/RB --

PADANG JAYA, KORANRB.ID – Warga Desa Marga Jaya Kecamatan heboh pukul 08.00 WIB pagi tadi, Parsiam (63) ditemukan tewas di pondok kebun milik warga.

Korban tewas dalam dengan seutas tali menerat lehernya. Tali tambang yang mengikat lehernya tersebut terikat di bagian atas tiang penyangga pondok yang terbuat dari kayu tersebut.

Saat ditemukan korban sudah dalam posisi tergeletak di tanah, talinya sudah mengendur.

Sehari sebelum ditemukan meninggal dunia pukul 08.00 WIB Senin 13 Mei 2024, korban malam harinya sempat berbincang dengan sang istri.

Korban saat itu mengeluh lantaran menderita penyakit hipertensi atau darah tinggi.

Penyakit tersebut sudah lama dideritanya dan belakangan ini cenderung semakin parah.

Bahkan penyakit tersebut sudah dirasakan sangat mengganggunya lantaran ia kerap kali tidak bisa bekerja maksimal atau terlalu berat.

Namun saat itu istri korban meminta korban bersabar dan terus mengikuti pengobatan.

Namun korban sepertinya sangat terganggu dan depresi akibat penyakitnya yang tak kunjung sembuh tersebut.

Kuat dugaan, lantaran frustrasi atas penyakitnya itu, menjadi alasan korban mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya.

Diawali pukul 06.00 WIB, korban pamit ke luar rumah, menyebutkan untuk mencari rumput hewan ternak seperti yang biasa dilakukannya.

lansia di bengkulu utara sudah tak bernyawa, hasil olah tkp mengejutkan                             padang jaya, koranrb.id – warga desa marga jaya kecamatan heboh pukul 08.00 wib pagi tadi, parsiam (63) ditemukan tewas di pondok kebun milik warga.
korban tewas dalam dengan seutas tali menerat lehernya. tali tambang yang mengikat lehernya tersebut terikat di bagian atas tiang penyangga pondok yang terbuat dari kayu tersebut. 
saat ditemukan korban sudah dalam posisi tergeletak di tanah, talinya sudah mengendur.
sehari sebelum ditemukan meninggal dunia pukul 08.00 wib senin 13 mei 2024, korban malam harinya sempat berbincang dengan sang istri. 
baca juga:update: owner arisan bodong juga jadi korban arisan emas
korban saat itu mengeluh lantaran menderita penyakit hipertensi atau darah tinggi. 
penyakit tersebut sudah lama dideritanya dan belakangan ini cenderung semakin parah.
bahkan penyakit tersebut sudah dirasakan sangat mengganggunya lantaran ia kerap kali tidak bisa bekerja maksimal atau terlalu berat. 
namun saat itu istri korban meminta korban bersabar dan terus mengikuti pengobatan.
baca juga:pencuri masuk kamar kos, berhasil bawa motor, hp dan uang, ini kronologisnya
namun korban sepertinya sangat terganggu dan depresi akibat penyakitnya yang tak kunjung sembuh tersebut.
kuat dugaan, lantaran frustrasi atas penyakitnya itu, menjadi alasan korban mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya.
baca juga:pencarian hari kedua, korban tenggelam di pulau baai belum ditemukan
diawali pukul 06.00 wib, korban pamit ke luar rumah, menyebutkan untuk mencari rumput hewan ternak seperti yang biasa dilakukannya. 
istri korban juga tak curiga lantaran korban tak menunjukan hal buruk termasuk tidak mengungkit lagi permasalahan penyakit yang sempat dikeluhkan tersebut.
namun tak diduga, tak lama korban pamit mencari rumput ternak, warga melihat tubuh korban sudah tergeletak di tanah dan diketahui meninggal dunia. 
hasil dari olah tempat kejadian perkara (tkp) yang dilakukan polsek padang jaya, menemukan dugaan yang mengejutkan.
korban diduga mengakhiri hidunya tidak hanya dengan menggantung dirinya, tetapi lebih dulu menenggak racun tikus di pondok kebun tersebut. 
sebagaimana disampaikan kapolres bengkulu utara akbp. lambe patabang birana, s.ik, mh melalui kapolsek padang jaya iptu ratno, sh.
dia menerangkan anggota mendapat informasi penemuan mayat, langsung turun ke lokasi dan melakukan olah tkp. 
baca juga:masih buron, mantan ketua pemuda pancasila terancam 12 tahun penjara
hasilnya, selain ditemukan tali yang menjerat leher dan bekas jeratan di kulit, polisi juga menemukan indikasi korban menenggak racun. 
ini lantaran mulut korban mengeluarkan busa dan aroma menyengat khas racun serangga.
“kita sudah olah tkp dan menemukan barang-barang yang diduga digunakan oleh korban untuk mengakhiri hidupnya,” terangnya. 
polisi juga membawa korban ke puskesmas untuk memastikan kondisi tubuh korban berdasarkan tanda kematiannya. 
baca juga:lagi hamil muda, istri dipukuli suami hingga masuk rumah sakit, baru menikah lima bulan
“memang ditemukan tanda-tanda gantung diri. kita juga menemukan dua buah racun di sekitar tubuh korban. masing-masing racun serangga dna racun rumput,” terang ratno. 
keluarga almarhum memutuskan untuk tidak meminta jenazah korban dilakukan otopsi. 
keluarga sudah iklas dan yakin jika kejadian ini murni musibah dan tidak ada faktor kesengajaan orang lain untuk mengakhiri hidup korban. 
“keluarga korban tidak menginginkan dilakukannya otopsi. di tubuh korban memang tidak ditemukan tanda-tanda korban mendapatkan atau mengalami kekerasan,” pungkas ratno.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Rabu 3 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan