Produsen Gas Industri Berperan Vital Dukung Sektor Industri Manufaktur

KONGRES: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11 di Kuta, Bali, belum lama ini.-foto: biro humas kemenperin/koranrb.id-

“Infrastruktur adalah kunci untuk membangun sektor manufaktur,” tegasnya.

Agus menilai, sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi sangat luar biasa dan tidak ternilai bagi bangsa dan negara.

“Bapak dan Ibu sekalian adalah pahlawan. Ke depan kita harus memastikan bahwa infrastruktur suplai gas nasional menjadi lebih baik dan lebih siap untuk memastikan ketahanan nasional yang lebih kokoh,” tuturnya.

Oleh karena itu, Menperin turut mendorong seluruh industri yang tergabung dalam AGII dapat terus mengembangkan diri menyongsong peluang dan tantangan ke depan.

Ini tidak terlepas dari adanya tuntutan atas penyediaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari komitmen dekarbonisasi sektor industri.

“Ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang wajib kita hadapi bersama dengan semangat optimisme. Munculnya hidrogen sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan perlu diantisipasi sebagai peluang pengembangan industri gas industri ke depan,” ucapnya.

Agus menjelaskan, beberapa tantangan bagi produsen gas industri ke depan adalah kesiapan teknologi dan infrastruktur yang perlu ditingkatkan untuk membentuk dan mematangkan pasar dalam negeri, serta meningkatkan efisiensi proses agar dapat berdaya saing menembus pangsa ekspor.

BACA JUGA:Kembalikan Formulir, Rohidin Optimis Diusung PKS di Pilgub Bengkulu 2024, Ini Penjelasannya

“Kami berupaya menerbitkan kebijakan-kebijakan yang terukur untuk mendukung pertumbuhan industri sektor gas-industri, tidak hanya penyediaan gas industri, tetapi juga untuk pengembangan energi baru seperti hidrogen dan amonia hijau,” tandasnya.

Apalagi, pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau menjadi salah satu strategi menuju target NZE (Net Zero Emission) industri tahun 2050 dengan mensubstitusi penggunaan bahan baku berbasis fosil ke bahan baku yang berasal dari sumber terbarukan.

“Saya berharap kita dapat meningkatkan kolaborasi dalam merespons perubahan iklim melalui upaya dekarbonisasi pada sektor industri,” ujarnya.

AGII berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan industri nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.

Ketua Umum AGII, Phajar Hadywibowo menjelaskan, kongres dan seminar teknik AGII ini hadir sebagai platform bagi para pemimpin perusahaan gas industri untuk dapat berbagi gagasan, memperkuat kolaborasi industri, mendorong inovasi serta mengeksplorasi solusi teknologi terkini untuk mengatasi tantangan perubahan iklim global dan pelestarian lingkungan.

“Kongres ke-11 AGII ini bertujuan memacu kolaborasi antar pemangku kepentingan yakni pemerintah, industri, dan akademisi dalam mendorong pengembangan teknologi dan kebijakan yang mendukung energi bersih dan berkelanjutan," terangnya.

Ketua Panitia Pelaksana Kongres dan Seminar Teknik AGII ke-11, James Waskito Sasongko menambahkan, seluruh anggota AGII yang hadir berupaya untuk saling berkomunikasi dan berkolaborasi dalam memperkuat peran di era baru terkait dekarbonisasi dan energi terbarukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan