233 Unit Antropometri Segera Dibagi

Reporter: Rusman Afrizal |

Editor: Ade HR |

Jumat , 10 Nov 2023 - 22:56

Yanuar Aris Pribadi, SE--

"Tahun ini kasus mulai berkurang, semoga kedepannya akan lebih baik lagi," jelasnya.

Dinkes Kabupaten Kaur terus melakukan sosialisasi di setiap Puskesmas. Kemudian peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas. Pelatihan untuk, dokter spesialis kandungan juga terus dilakukan. Untuk lebih mengoptimalkan tenaga kesehatan terutama dokter kandungan.

"Pelatihan dokter spesialis kandungan dan anak, juga terus dilakukan. Sebagai upaya pencegahan ini," imbuh Noptitin.

Adapun, penyebab masih terjadinya kasus AKI di Kabupaten Kaur ini sendiri terjadi akibat pendarahan yang dialami sang ibu pada saat melakukan proses melahirkan.

Sedangkan untuk bayi, itu disebabkan karena penyakit ISPA yang sudah dideritanya semenjak lahir.

"Nah kita harapkan dengan berjalannya program dari kita di tahun ini, kasus AKI di Kabupaten Kaur diharapkan akan berkurang," tukasnya. (cil)

233 unit antropometri segera dibagi                            (plt kepala dinkes kaur yanuar aris pribadi, se)
 
kaur, koranrb.id – meningkatkan pelayanan kesehatan, dinas kesehatan kabupaten kaur membagikan 233 unit antropometri kepada seluruh puskesmas dan posyandu di kabupaten kaur. pembagian alat ini akan dilaksanakan pada peringatan hari kesehatan nasional (hkn) 14 november mendatang.
hal ini disampaikan langsung oleh plt kepala dinkes kaur, yanuar aris pribadi, se, jumat (10/11).
"sekarang alat tersebut sudah sampai semua di kantor dinkes, tanggal 14 nanti akan kita bagikan langsung ke seluruh puskesmas se-kabupaten kaur," ucapnya.
baca juga:peningkatan pelayanan rumah sakit rujukan
alat tersebut berfungsi untuk  melakukan pemeriksaan ataupun pengukuran bayi yang baru lahir. tentunya dengan melakukan metode seperti ini, dapat mengurangi risiko terjadinya kasus angka kematian ibu (aki) dan dan bayi di kabupaten kaur.
"metode ini pengukuran berat badan dan tinggi bayi ini terbukti efektif untuk menekan kasus aki dan sudah dilakukan di seluruh indonesia," kata aris.
baca juga:peningkatan pelayanan rumah sakit rujukan
diharapkan melalui pembagian antropometri ini nanti, pelayanan kesehatan terutama untuk ibu dan anak akan lebih maksimal. mengingat selama ini, di beberapa puskesmas dan posyandu, alat antropometri belum tersedia.
"mudah-mudahan dengan adanya alat ini, pelayanan kesehatan akan lebih maksimal lagi," tukasnya.
sementara itu, kepala bidang kesehatan masyarakat (kesmas) dinkes kabupaten kaur noptitin arianti, s.km, menambahkan tahun 2022 dinkes kabupaten kaur mencatat ada 1 kasus kematian ibu dan 14 kasus kematian bayi.
baca juga:tingkatkan sistem imunitas anak
 sementara di tahun 2023, dinkes kabupaten kaur mencatat sudah ada 1 kasus kematian ibu dan 5 kasus kematian bayi. hal ini membuktikan bahwa, metode yang dilakukan oleh dinkes cukup berhasil.
"tahun ini kasus mulai berkurang, semoga kedepannya akan lebih baik lagi," jelasnya.
dinkes kabupaten kaur terus melakukan sosialisasi di setiap puskesmas. kemudian peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di puskesmas. pelatihan untuk, dokter spesialis kandungan juga terus dilakukan. untuk lebih mengoptimalkan tenaga kesehatan terutama dokter kandungan.
baca juga:skrining tumbuh kembang 2.000 anak
"pelatihan dokter spesialis kandungan dan anak, juga terus dilakukan. sebagai upaya pencegahan ini," imbuh noptitin.
adapun, penyebab masih terjadinya kasus aki di kabupaten kaur ini sendiri terjadi akibat pendarahan yang dialami sang ibu pada saat melakukan proses melahirkan.
sedangkan untuk bayi, itu disebabkan karena penyakit ispa yang sudah dideritanya semenjak lahir.
"nah kita harapkan dengan berjalannya program dari kita di tahun ini, kasus  aki di kabupaten kaur diharapkan akan berkurang," tukasnya. (cil)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Sabtu 11 November 2023

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan