Makan Sate Terlalu Sering Bisa Memicu Terjadi Kanker, Simak Penjelasannya

Makan Sate Terlalu Sering Bisa Memicu Terjadi Kanker, Simak Penjelasannya--

KORANRB.ID - Sajian sate merupakan salahsatu favorit masyarakat Indonesia, bahkan tidak sedikit wisatawan bahkan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memuji kelezatan sate asal Indonesia.

Namun siapa sangka bahwa makanan lezat ini ternyata bisa memicu munculnya kanker? Simak penjelasannya.

Makan sate atau daging panggang memang memiliki potensi risiko kesehatan terkait kanker, terutama jika tidak diolah dengan benar.

Ketika daging dipanggang, terutama pada suhu tinggi seperti di atas panggangan atau bara api, beberapa zat yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker) dapat terbentuk.

Salahsatunya yakni adanya Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (PAH) yang terbentuk ketika lemak dari daging menetes ke sumber panas, menyebabkan asap yang mengandung PAH naik dan menempel pada permukaan daging.

PAH juga terbentuk saat bahan organik seperti arang atau kayu dibakar.

 BACA JUGA:Benarkah Cacar Air Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup, Simak Penjelasannya

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan daging yang dipanggang pada suhu tinggi dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker usus besar, pankreas, dan prostat.

HCA dan PAH yang terbentuk selama proses pemanggangan daging telah diidentifikasi sebagai karsinogen dalam studi laboratorium dan hewan.

Hal tersebut sebenarnya dapat diminimalisir, caranya dengan mengurangi pembentukan zat karsinogenik saat memasak daging, caranyan dengan marinasi daging sebelum dipanggang

dengan bahan asam seperti jus lemon atau cuka, serta menggunakan rempah-rempah seperti rosemary, thyme, dan oregano, sehingga bisa mengurangi HCA.

Pastikan alat panggangan bersih dari sisa pembakaran sebelumnya untuk mengurangi risiko kontaminasi.

 BACA JUGA:Calon Pejabat Masih Tanya-tanya, Belum Ada Pendaftar Lelang Jabatan

Kemudian hindari memasak daging pada suhu lebih rendah atau tidak langsung di atas api bisa mengurangi pembentukan HCA dan PAH.

Bisa juga gunakan metode memasak tidak langsung, seperti memanggang dengan pelindung di bawah daging agar lemak tidak menetes ke api.

Memotong lemak berlebih dari daging sebelum dipanggang dapat mengurangi jumlah lemak yang menetes ke sumber panas dan mengurangi pembentukan PAH.

Membalik daging secara sering saat dipanggang bisa mencegah bagian luar daging menjadi terlalu gosong, karena bagian daging yang gosong atau sangat hitam mengandung konsentrasi tinggi HCA dan PAH. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan