Sejarah Munculnya Prostitusi Dari Masa Kuno hingga Modern

Sejarah Munculnya Prostitusi Dari Masa Kuno hingga Modern --

KORANRB.ID - Prostitusi, sering disebut sebagai "profesi tertua di dunia", memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya di berbagai masyarakat.

Praktik ini telah ada sejak zaman kuno dan berkembang melalui berbagai peradaban, dari Mesopotamia hingga dunia modern.

Berikut ini adalah gambaran rinci mengenai sejarah munculnya prostitusi.

Zaman Kuno

1. Mesopotamia dan Sumeria (3500-2000 SM)

Prostitusi pertama kali tercatat dalam peradaban Mesopotamia. Di kota-kota seperti Ur dan Babylon, terdapat kuil-kuil yang menggabungkan kegiatan keagamaan dengan prostitusi.

Wanita yang bekerja di kuil-kuil ini dikenal sebagai pelacur suci atau hierodulai. Mereka dipercaya menjalankan ritual yang melibatkan hubungan seksual sebagai bentuk pemujaan dewa-dewa, terutama dewi Ishtar, dewi cinta dan perang.

 BACA JUGA:Ini Fungsi Karet Kabel, Salah Satunya Sangat Sering Anda Butuhkan

2. Mesir Kuno (3000-30 SM)

Prostitusi di Mesir Kuno juga terkait dengan kuil dan pemujaan dewa. Selain itu, ada bukti bahwa prostitusi komersial juga ada, di mana perempuan menawarkan jasa seksual di lingkungan perkotaan yang ramai seperti Thebes dan Memphis.

3. Yunani Kuno (800-146 SM)

Di Yunani Kuno, prostitusi dianggap sebagai bagian dari kehidupan sosial. Ada berbagai kelas prostitusi, dari pelacur jalanan hingga hetaira, yang merupakan wanita penghibur kelas atas yang berpendidikan dan sering terlibat dalam diskusi intelektual dengan pria kelas atas.

4. Roma Kuno (753 SM-476 M)

Di Roma, prostitusi legal dan diatur oleh negara. Prostitusi dianggap sebagai pekerjaan dan dikenakan pajak.

Ada berbagai jenis pelacur, dari yang bekerja di rumah bordil hingga mereka yang independen. Bahkan ada undang-undang yang mengatur tentang pakaian dan perilaku pelacur di tempat umum.

BACA JUGA:Anda Harus Tahu Bahaya Penggunaan Karpet Ambal yang Bisa Sebabkan Penyakit Berat

Abad Pertengahan

Selama Abad Pertengahan di Eropa, pandangan terhadap prostitusi mulai dipengaruhi oleh ajaran Kristen.

1. Kekaisaran Bizantium dan Eropa Barat

Gereja Kristen awal mengutuk prostitusi, tetapi juga mengakui keberadaannya. Ada upaya untuk mengendalikan dan mengatur praktik ini, daripada menghapuskannya sepenuhnya.

Beberapa kota memiliki distrik lampu merah resmi di mana prostitusi diizinkan.

2. Periode Feodal

Prostitusi tersebar luas di kota-kota besar yang menjadi pusat perdagangan dan ziarah. Namun, sering kali dianggap sebagai kejahatan moral dan sosial.

Kota-kota besar seperti Paris dan London memiliki rumah bordil yang diawasi oleh pemerintah lokal untuk mengendalikan penyebaran penyakit dan menjaga ketertiban umum.

BACA JUGA:Hati-Hati, Sifat 'Mencari Muka' Adalah Bentuk Gangguan Mental

Zaman Modern Awal

1. Renaisans (1300-1600)

Periode ini melihat kebangkitan kota-kota dan perdagangan, yang menyebabkan peningkatan dalam kegiatan prostitusi. Di Italia, misalnya, rumah bordil banyak ditemukan di kota-kota besar seperti Venice dan Florence.

2. Kolonialisme

Era kolonial membawa perubahan besar dalam prostitusi, terutama dengan perpindahan populasi dan perdagangan antar benua.

Di koloni-koloni Eropa, prostitusi sering kali meningkat sebagai akibat dari ketidakseimbangan gender dan kebutuhan akan hiburan bagi para tentara dan pelaut.

Era Modern

1. Abad ke-19

Revolusi Industri membawa urbanisasi dan perubahan sosial yang signifikan. Prostitusi di kota-kota industri seperti London dan New York meningkat drastis.

BACA JUGA:Hati-Hati, Sifat 'Mencari Muka' Adalah Bentuk Gangguan Mental

Pemerintah mulai memperkenalkan undang-undang yang mengatur prostitusi dan kesehatan publik, seperti Contagious Diseases Acts di Inggris.

2. Abad ke-20

Dengan munculnya gerakan hak-hak perempuan, pandangan terhadap prostitusi mulai berubah.

Beberapa negara mengkriminalkan prostitusi, sementara yang lain memilih untuk melegalkannya dan mengaturnya untuk melindungi kesehatan dan hak-hak pekerja seks.

Perang Dunia I dan II juga mempengaruhi prostitusi, dengan meningkatnya permintaan dari tentara dan perubahan dalam dinamika sosial.

3. Era Digital

Abad ke-21 melihat perubahan besar dengan munculnya internet. Prostitusi online dan iklan layanan seksual menjadi umum, mempermudah akses dan anonimitas bagi para pelaku dan pelanggan.

Fenomena ini melahirkan bentuk-bentuk baru prostitusi, seperti Open BO yang marak di berbagai negara termasuk Indonesia.

 BACA JUGA:7 Rekomendasi Ice breaking, Agar Belajar Tidak Membosankan

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa prostitusi telah ada sepanjang sejarah manusia, beradaptasi dengan perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi.

Meskipun sering dipandang negatif, praktik ini mencerminkan dinamika kompleks antara kebutuhan ekonomi, norma budaya, dan hukum.

Dari prostitusi ritual di kuil kuno hingga iklan jasa seksual di era digital, sejarah prostitusi menunjukkan bahwa ini adalah fenomena yang terus berkembang dan berubah seiring waktu.

Upaya mengatur dan memahami prostitusi memerlukan pendekatan yang mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk hak asasi manusia, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan