ASN Pemprov Bengkulu Laporkan Suami Oknum Polisi Dugaan KDRT Psikis hingga Diselingkuhi

Reporter: Wesjer Tourindo |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 01 Jun 2024 - 23:19

JELASKAN: ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, TG (41) menjelaskan kepada awak media dugaan KDRT Psikis pengancaman, penelantaran hingga dugaan perselingkuhan yang dilakukan suami FS. WEST JER TOURINDO/RB--

KORANRB.ID – Hubungan rumah tangga antara ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, TG (41) dan suami oknum Polisi FS berpangkat Aipda hampir kandas.

Hal ini diketahui pasca keluar jadwal sidang perceraian antara keduanya pada 11 Juni 2024 mendatang di Pengadilan Agama (PA) Bengkulu.

Saat diwawancarai RB, TG menerangkan, awal mula retaknya rumah tangganya dengan FS.

TG dan FS menikah sejak 2021 lalu dan memiliki satu anak. Dalam perjalanan rumah tangga keduanya, kerap terjadi perselisihan.

Pasalnya, TG diduga mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Psikis, pengancaman, penelantaran hingga dugaan perselingkuhan FS dengan oknum Polwan EF berpangkat Bripka.

Kepada RB, TG mengaku telah membuat Pengaduan Masyarakat (Dumas) ke Bid Propam Polda Bengkulu, pada 10 Oktober 2023 lalu.

“Ya, memang benar saya melaporkan suami saya pada kepolisian tepatnya Bidang Propam Polda Bengkulu, atas penelantaran nafkah istri serta percobaan kekeras baik itu fisik maupun non fisik,” terang TG.

TG mengaku sempat hendak dianiaya FS dengan cara dilempar setrika, hingga diancam menggunakan tombak.

Hal tersebut terjad saat TG menjenguk sang buah hati yang saat itu sedang bersama FS. Pasalnya keduanya sudah tidak tinggal satu atap.

“Saya pernah dipaksa untuk tanda tangan surat, kemudian saya tidak mau terus ditekan hingga saya ketakutan,” jelasnya.

asn pemprov bengkulu laporkan suami oknum polisi dugaan kdrt psikis hingga diselingkuhi                             koranrb.id – hubungan rumah tangga antara asn pemerintah provinsi (pemprov) bengkulu, tg (41) dan suami oknum polisi  fs berpangkat aipda hampir kandas.
hal ini diketahui pasca keluar jadwal sidang perceraian antara keduanya pada 11 juni 2024 mendatang di pengadilan agama (pa) bengkulu.
saat diwawancarai rb, tg menerangkan, awal mula retaknya rumah tangganya dengan fs.
tg dan fs menikah sejak 2021 lalu dan memiliki satu anak. dalam perjalanan rumah tangga keduanya, kerap terjadi perselisihan.
baca juga:mcb ac ruang guru jadi sorotan peristiwa kebakaran smkn 5 bengkulu utara, bukti ini yang diamankan polisi
baca juga:keterangan tiga terdakwa perkara korupsi setwan seluma 2021 diperiksa, ketiganya akui terlibat
pasalnya, tg diduga mengalami  kekerasan dalam rumah tangga (kdrt) psikis, pengancaman, penelantaran hingga dugaan perselingkuhan fs dengan oknum polwan ef berpangkat bripka.
kepada rb, tg mengaku telah membuat pengaduan masyarakat (dumas) ke bid propam polda bengkulu, pada 10 oktober 2023 lalu.
 “ya, memang benar saya melaporkan suami saya pada kepolisian tepatnya bidang propam polda bengkulu, atas penelantaran nafkah istri serta percobaan kekeras baik itu fisik maupun non fisik,” terang tg.
tg mengaku sempat hendak dianiaya fs dengan cara dilempar setrika, hingga diancam menggunakan tombak.
baca juga:sudah dipakai para jambret di kepahiang, ini bahaya mematikan airsoft gun
baca juga:sudah dipakai para jambret di kepahiang, ini bahaya mematikan airsoft gun
hal tersebut terjad saat tg menjenguk sang buah hati yang saat itu sedang bersama fs. pasalnya keduanya sudah tidak tinggal satu atap. 
“saya pernah dipaksa untuk tanda tangan surat, kemudian saya tidak mau terus ditekan hingga saya ketakutan,” jelasnya.
selain itu juga dalam kurun satu tahun pada saat hamil, fs juga diduga melakukan  kdrt psikis, fs kerap menciptakan suasana rumah tangga panas tiap hari selalu cekcok hingga  tg depresi.
“saat itu juga saya lagi hamil, dan berakibat depresi dan terganggu kesehatan anak saya, saat saya hamil 9 bulan,” terang tg.
baca juga:tersangka owner gunakan uang arisan untuk kepentingan pribadi, kuasa hukum: tidak banyak
baca juga:tersisa rp3,8 miliar tgr dewan kaur belum pulih, inspektorat dorong tgr dewan masuk pidsus kejari kaur 
puncaknya kata tg, ia mengalami depresi diduga fs terlibat perselingkuhan dengan sesama oknum polisi yang bertugas di bengkulu selatan.
menurut tg dugaan perselingkuhan fs itu bisa ia buktikan dengan adanya beberapa chattingan whatsapp antara fs dan ef.
“selain tindakan kekerasan juga ada salah seorang rekan kerjanya mengganggu rumah tangga kami, dan suami saya terlibat perselingkuhan, dan itu saya ketahui dari pesan singkat di hp suami saya,” ungkap tg.
laporan tg di bidpropam polda bengkulu sudah ditindaklanjuti, hal tersebut diketahui tg dengan keluarkan sp2hp2 pada 20 februari 2024 lalu.
di sisi lain, tg mengaku menerima panggilan sidang dari pa bengkulu terkait perceraiannya dengan fs.
“kemudian tiba-tiba saya dipanggil pa bengkulu sidang cerai dan saya menjadi tergugat atas perkara cerai ini, tapi baguslah saya sudah tidak tahan lagi,” terang tg.
dalam sidang perceraiannya, tg didampingi kuasa hukum, redo frengki, sh, mh.

redo membenarkan bahwa perkara yang ia tangani merupakan kasus perceraian yang melibatkan asn pemprov bengkulu dengan oknum polisi.
perceraian tersebut akan masuk masa persidangan pertama dengan agenda mediasi atara kedua belah pihak.
“benar bahwa kita sedang mendampingi salah satu asn di pemprov bengkulu yang ingin sidang cerai, untuk penggugat sendiri oknum polisi,” jelas redo.
redo mengatakan akan mendampingi tg agar mendapakan hak-haknya.
baik hak asuh maupun hak materil berupa nafkah dari fs nantinya.
“kita akan perjuangkan haknya sebagai istri tentunya,” tegas redo.
nafkah tersebut dikatakan redo haruslah selengkap mungkin dan serinci mungkin.
secara hukum hal tersebut memanglah hak kliennya sebagai istri dan termasuk juga hak untuk anak.
“secara hukum kliennya besarta anaknya harus mendapatkan haknya selengkap mungkin. kata tg pada saya bahwa sudah  tidak tahan lagi dan memang mau pisah,” tutup redo.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 2 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan