Berikut Sistem Perhitungan Hari Besar Dalam Islam yang Perlu Diketahui

Berikut Sistem Perhitungan Hari Besar Dalam Islam yang Perlu Diketahui--

KORANRB.ID – Mungkin bagi anda pernah mencari tahu kenapa setiap tahunnya terjadi perubahan mulainya bula Ramdhan, jatuhnya hari raya Idul Fitri ataupun hari raya Idul Adha.

Yang biasanya diakhir tahun terus turun menuju awal tahun. Untuk itu KORANRB.ID akan menjelaskan kepada anda semoga bermanfaat.

Untuk Bulan Ramdhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha yang selalu ditunggu umat  Islam di seluruh dunia mengalami perubahan waktu setiap tahunnya dikarenakan.

Umat Islam menggunakan Kalender Hijriyah, yang berdasarkan pada siklus bulan (lunar), sedangkan sebagian besar dunia menggunakan Kalender Gregorian, yang berdasarkan pada siklus matahari (solar), tentu akan mengalami perbedaan dalam penghitungan.

BACA JUGA:Australian Open 2024: Pebulutangkis Top Dunia Absen, Indonesia Kirim 3 Wakil ke Final

BACA JUGA:Dampak Longsor, Jalan Curup - Lebong Macet Hingga 300 Meter, Lokasinya di Talang Ratu

Dimana tahun Hijriyah lebih pendek dari pada tahun Gregorian, sehingga pergeseran antara dua kalender ini menyebabkan perbedaan tanggal perayaan tahunan.

Sedangkan untuk sistem, kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan lunar, di mana setiap bulan dimulai pada saat terlihat bulan sabit baru (hilal), dengan panjang bulan lunar berkisar antara 29 hingga 30 hari, sehingga tahun Hijriyah memiliki sekitar 354 atau 355 hari.

Maka dari itu untuk penentuan awal bulan baru (awal bulan Ramadan atau Dzulhijjah) berdasarkan pengamatan hilal yang tergantung pada kondisi cuaca dan lokasi geografis tertentu.

Yang jelas berbeda dengan Kalender Gregorian yang memiliki aturan matematis untuk menentukan hari-hari keagamaan.

BACA JUGA:Ini 3 Pilihan Untuk Naik Haji, Jalur Furoda Tidak Perlu Antre

BACA JUGA:Mengenal Dehidrasi Serta Bahaya yang Ditimbulkan, Berikut Penjelasannya

Karena pengamatan hilal dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis, perayaan Idul Fitri atau Idul Adha bisa dimulai pada tanggal yang berbeda di setiap negara.

Misalnya, negara-negara di belahan bumi utara dan selatan bisa memiliki perbedaan pengamatan yang signifikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan