NIB Pelaku Usaha di Mukomuko Terancam Dicabut Jika Tak Serahkan LKPM, Juni: Ada Ratusan, yang Rutin Lapor 60
PABRIK: Pengolahan minyak kelapa sawit menjadi badan usaha yang mendominasi di Mukomuko. FIRMANSYAH/RB--
Sedangkan dari 60 perusahaan yang sudah melaporkan LKPM belum sampai mencukupi target investasi
“Target investasi kita di 2024 ini cukup tinggi, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Jadi kita minta perusahaan yang ada di Kabupaten Mukomuko dapat segera melaporkan LKPM segera mungkin,” ujarnya.
Lanjutnya, target investasi ini ditentukan oleh Pemerintah Pusat, yang nantinya dibagi oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:BSI Targetkan Nasabah Pinjol Membludak, Berikut Ini Cara Pengajuan Pembiayaan
BACA JUGA: Perda Terbit, BKD Mukomuko Mulai Sisir Sumber PAD PPJ Listrik Non-PLN
Pada 2023 lalu target Investasi Provinsi Bengkulu sebesar Rp17,4 triliun, sedangkan di tahun 2024 Pemprov mendapat target dari Pemerintah pusat sebesar Rp 22 triliun maka dari itu secara otomatis daerah yang ada di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan.
“Kenaikan target investasi untuk Bengkulu kurang lebih Rp 4,6 triliun. Maka dari itu Mukouko juga mengalami kenaikan target, bahkan lebih besar dari daerah lain,” terangnya.
Juni menambahkan untuk target Investasi Mukomuko tahun ini sebesar Rp3 triliun, di mana pada tahun 2023 target hanya Rp2 triliun.
Dengan meningkatnya target investasi ini otomatif Pemkab Mukomuko harus bekerja keras sehingga bisa mencapai target yang diberikan.
Selain harus bekerja keras untuk mencapai target investasi, secara internal harus memasarkan potensi-potensi daerah ini.
BACA JUGA: Perda Terbit, BKD Mukomuko Mulai Sisir Sumber PAD PPJ Listrik Non-PLN
BACA JUGA:Disdikbud Mukomuko Terbitkan Surat Edaran Larang Calistung Menjadi Syarat Masuk SDN
Namun, ada yang menjadi salah satu kendala hingga sekarang yaitu penyusunan rencana umum penanaman modal (RUPM).
Di mana RUPM ini dapat memberikan gambaran data, informasi yang valid kepada investor terhadap besaran atau ketersediaan potensi-potensi yang ada di kabupaten Mukomuko.
"Kami arus bekerja keras di semua sektor, itu pasti. Namun yang menjadi kendala sekarang tidak adanya RUPM untuk kita memasarkan potensi-potensi yang dimiliki, sehingga terkadang membuat investor berfikir lebih sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebab hal tersebut mengharuskan investor membuat kajian sendiri,” terangnya.