Krisis Pangan Mengancam, Pemprov Bengkulu Dorong Hilirisasi Industri Pengolahan Gabah

Asisten II Setda provinsi Bengkulu, RA Deni mengatakan hilirisasi gabah sangat dibutuhkan menghadapi krisis ancaman pangan.--IST/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Krisis pangan saat ini tengah mengancam.

Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mulai memprioritaskan pengembangan hilirisasi industri pengolahan produk gabah menjadi beras. 

Hal tersebut, untuk mendukung pengoptimalan potensi pertanian yang ada di wilayah Bengkulu yang dipercaya dapat meningkatkan perekonomian Bengkulu.

Diungkapkan, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denni, bahwa industri hilir ini dibutuhkan untuk produksi gabah guna meningkatkan perekonomian daerah.

BACA JUGA:Dorong Pemerintah Kirim Militer ke Palestina, Warga Bengkulu Gelar Aksi Demo Bela Palestina

Serta dapat mengangkat produk gabah petani Bengkulu tidak dijual ke luar Provinsi.

“Belum ada pengolahan yang memang standar untuk pengolahan gabah, sehingga gabah kita keluar daerah,” ungkap Denni.

Denni mengatakan, bahwa dengan kondisi saat ini, persoalan hilirisasi gabah menjadi pekerjaan rumah Pemprov Bengkulu.

Dikarenakan saat ini, di tengah ancaman krisis pangan yang sewaktu-waktu dapat terjadi akibat terus menyusutnya areal persawahan ditambah ancaman El Nino.

BACA JUGA:Stop Boros Pangan, Bupati Bengkulu Selatan Ajak Masyarakat Tidak Membuang Makanan

“Dengan adanya industri pengolahan gabah menjadi beras, maka gabah kita tidak lagi keluar daerah, tapi bisa diolah di dalam wilayah Bengkulu,” beber Denni.

Kendati demikian, Denni menyampaikan, bahwa stok beras untuk masyarakat Bengkulu masih dalam kondisi aman. 

Namun antisipasi harus dilakukan, terutama mengantisipasi terjadi El Nino dan musim kemarau yang dapat mengancam areal pertanian petani yang ada di Bengkulu.

"Kalau saat ini produksi beras masih aman.

Tag
Share