Dorong Pemerintah Kirim Militer ke Palestina, Warga Bengkulu Gelar Aksi Demo Bela Palestina
JALAN: Masa aksi Bela Palestina sedang berjalan dari Masjid Jamik ke Simpang Lima Ratu Samban. Mereka menuntut pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan militer ke Palestina.--WEST JER TOURINDO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Warga Bengkulu yang tergabung dalam aksi bela Palestina mendorong pemerintah untuk mengirimkan pasukan militer ke Palestina.
Guna membantu membebaskan Palestina dari Mala petaka yang sedang terjadi akibat kekejaman yang tengah dilakukan oleh Israel kepada rakyat Palestina.
Aksi Bela Palestina di Kota Bengkulu Minggu 23 Juni 2024 digelar dengan berjalan kaki dari Masjid Jamik hingga di Simpang Lima Ratu Samban.
Diikuti oleh ratusan massa dari berbagai kalangan.
BACA JUGA:LHP Audit Reguler Dana Desa Sisakan 2 Kecamatan Lagi
Koordinator Lapangan (Koorlap) Aksi Bela Palestina dari Komunitas Rindu Islam, Rulian Frabio mengatakan ada 500 anggota komunitas yang ikut dalam aksi bela Palestina ini.
"Kita dorong pemerintah mengirimkan tentara untuk membebaskan kaum Muslimin di Palsetina," terang Ruslian.
Menurut Ruslian Pemerintah Indonesia harusnya tidak hanya memberikan pasokan makanan pada rakyat Palestina, tetapi juga mengirimkan pasuken militer ke Palestina.
Sebab agresi militer yang tengah dilakukan Israel terhadap Palestina juga harus dilawan dnegan kekuatan militer.
BACA JUGA:Dinas Sosial Siap Jamin BPJS Kesehatan Warga Bengkulu Selatan, kuota JKN Masih Tersedia
“Hari ini walaupun terik sepanas apapun, tidak akan membuat semangat para masa aksi padam.
Sebab panas yang dirasakan saat ini tidak sebanding dengan penderitaan kaum muslim yang ada di Palestina,” paparnya.
Dalam aksi Bela Palestina itu, massa aksi merumuskan pernyataan dari Muslim Indonesia untuk Palestina sebagai berikut.
1. Persoalan Palestina bukanlah persoalan rakyat Palestina, sejatinya adalah persoalan kaum Muslimin seluruh dunia, karena di sana ada Masjidil Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam dan sekaligus masjid suci ketiga umat lslam, setelah Masjidil Haram di Makkah al Mukarramah dan Masjid Nabawi di Madinah al Munawwarah.