Vital, 5 Alasan Pentingnya Jalan Akses ke Lahan Perkebunan Sawit

JALAN: Akses jalan miliki peranan vital bagi pengembangan perkebunan sawit--Foto: SawitIndonesia.Koranrb.Id

KORANRB.ID - Di dalam pengembangan lahan perkebunan sawit, aspek keberadaan jalan sangat vital. Jaringan jalan yang ada hendaknya bukan sekedar mudah, namun praktis ringkas dan sesuai digunakan  dalam semua  keadaan. Secara umum, jenis dan ukuran jalan pertanian  adalah seperti  berikut.

Jalan Pertanian (tiada bahu jalan) dengan ukuran 3.65 meter, jalan besar dengan ukuran 4.60  meter dan Jalan Utama dengan ukuran 5.50 meter.     Jalan pertanian yang dibina hendaklah bersambungan, antara  satu  jalan dengan jalan yang lain dan tiada jalan  mati.

BACA JUGA: Jarang Ada yang Tahu, Ini Rahasia Pelepah Sawit Bikin Panen Makin Melimpah

BACA JUGA:Dewan Peringatkan Bupati Pembangunan Pabrik Sawit Picu Pencemaran Lingkungan

Jarak antara satu jalan pertanian dengan jalan yang lain ialah 250 - 300 meter bagi mendapatkan jarak pengangkutan/ operasi kerja  setengah daripada jarak tersebut.

Kondisi jalan yang buruk, bahkan kadang berbukit mengakibatkan proses transportasi bibit, pemeliharaan tanaman, pemupukan, dan pengangkutan hasil panen menjadi sulit. Infrastruktur yang baik dibutuhkan agar arus transportasi buah dari TPH sampai ke pabrik dapat berjalan dengan lancar pada kondisi apa pun. 

Penentuan tata letak area untuk perkebunan hendaknya dipikirkan secara matang, khususnya perkebunan areal berbukit. Rasio badan jalan sebaiknya jauh lebih besar dibandingkan areal datar.

Pembuatan badan jalan yang tidak diperhitungkan dengan matang akan mengurangi luasan planted area karena rasio badan jalan menjadi tinggi.

Kebutuhan akses jalan yang baik di kebun sawit menjadi salah satu syarat utama dalam mendapatkan produktivitas hasil panen yang tinggi. Untuk jalan di dalam kebun, tidak dapat dipungkiri kualitasnya masih buruk sehingga menyulitkan akses kendaraan.

BACA JUGA:Pupuk yang Cocok untuk Tanaman Sawit, Dijamin Subur

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Perjuangkan Bangun Pabrik Sawit Tanpa Limbah Cair

Apalagi ketika musim hujan, kendaraan pengangkut buah harus hati-hati karena bisa saja terjadi slip dan roda terbenam di lumpur. 

Sementara itu, akses jalan di luar atau sekitar kebun yang berhubungan dengan masyarakat hampir mirip dengan di dalam kebun. Itu sebabnya,  masyarakat terkadang mengeluhkan polusi udara karena kerikil maupun debu yang beterbangan sewaktu kendaraan lewat.

Dari sini, muncullah benih konflik sosial karena  masyarakat menilai perusahaan tidak peduli dengan kualitas lingkungan sekitar. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan