Polemik Asap PT KSM, DLH Mukomuko Sudah Turun Tapi Belum Uji Kualitas Udara

Polemik asap PT KSM, DLH Mukomuko sudah turun tapi belum uji kualitas udara--firmansyah/rb

Kepala Desa (Kades) Tanjung Alai Buzakri, juga pernah membenarkan tidak jarang warga mengalami ganguan pernapasan seperti batuk dan sesak nafas karena adanya asap yang dihasilkan dari produksi pabrik KSM yang berada di desa ini.

Bukan tidak pernah, sudah sering pemerintah desa (Pemdes) menyampaikan kepada pihak manajemen pabrik namun tidak juga ditanggapi.

BACA JUGA: DLH Bakal Uji Baku Mutu Emisi PT KSM, Budi Yanto: Periksa Dulu Dokumen Lingkungan

BACA JUGA:Laporan Investigasi Asap PT KSM : Mesin Tua Tanpa Kebun

Begitu juga menyampaikan keresahan tersebut, kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mukomuko tetap saja tidak ada perubahan, asap masih tetap memutihkan wilayah persawahan dan pemukiman warga.

“Kami sudah datangi pihak pabrik namun tidak ada tanggapan, begitu juga membuat laporan ke DLH Mukomuko, sudah sidak kemudian tidak ada juga perubahan yang dilakukan perusahaan,”terangnya.

Buzakri menambahkan, pabrik CPO ini terus melakukan produksi kurang lebih sudah beroperasi dari 10 tahun yang lalu.

Jadi wajar saja jika aktivitas produksi tersebut kemungkinan besar membuat peralatan mengalami kendala, dan membutuhkan perawatan agar tidak mencemari udara.

BACA JUGA:Laporan Investigasi : Petaka ISPA Asap PT KSM

“Asap yang dihasilkan dari proses pembuatan CPO ini seperti aroma kentang rebus. Namun lama-lama aroma pun membuat mual dan sesak. Kalau ini bukan polusi udara, mari sama-sama kita belajar, jika anda tidak bisa membedakan mana udara sehat dan tidak sehat,”ujarnya. 

Hal yang sama ditambahkan, Sukesi (58) warga Desa Tanjung Alai, asap pabrik PT KSM sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sukesi yang memiliki kebun sawit tepat bersebelahan dengan pabrik. Mengalami sesak napas dan mata pedih ketika memungut berondol buah sawit dan merumput di lokasi tersebut.

Sudah belasan tahun seperti ini tanpa ada upaya yang dilakukan untuk mengurangi asap.

“Saya ini baru operasi katarak tidak boleh kena asap. Tapi bagaimana lagi tidak mungkin kami tidak merawat dan memanen hasil kebun ini,”sampainya.

Sukesi mengaku sudah pernah menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak PT KSM hanya saja jangankan mendengarkan keritikan masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan