5 Mitos Kesehatan yang Tidak Perlu Dipercaya, Sudah Berkembang di Masyarakat

MITOS: Salah satu mitos yakni langsung berenang setelah makan dapat menyebabkan keram atau bahaya lainnya, tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.-foto: pixabay.com/koranrb.id-

Saran umum dari para ahli adalah untuk memberikan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam setelah makan sebelum berenang, bukan karena risiko kram otot, tetapi untuk memberi tubuh waktu untuk mencerna makanan dengan nyaman. 

BACA JUGA:Ini Alasan Kamu Harus Mengkonsumsi Labu Siam, Terutama Bagi Penderita Diabetes

Namun, masing-masing individu dapat memiliki toleransi yang berbeda terhadap makanan sebelum berenang, dan beberapa orang mungkin merasa nyaman berenang setelah makan.

Jadi, sementara penting untuk memperhatikan kenyamanan dan keamanan pribadi saat berenang, mitos bahwa langsung berenang setelah makan akan menyebabkan kram tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

4 . Pakai Deodoran Menyebabkan Kanker

Mitos bahwa penggunaan deodoran dapat menyebabkan kanker, khususnya kanker payudara, telah menjadi topik diskusi yang luas namun tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. 

Mitos ini umumnya berkembang karena kekhawatiran tentang bahan kimia tertentu yang digunakan dalam deodoran dan antiperspiran, seperti aluminium dan paraben.

Beberapa deodoran mengandung aluminium sebagai bahan aktif untuk mengontrol keringat. 

Aluminium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dalam beberapa penelitian epidemiologis. 

Namun, setelah meninjau bukti-bukti ini dan menyimpulkan bahwa bukti ilmiah yang ada tidak cukup untuk mengonfirmasi hubungan antara penggunaan aluminium pada deodoran dengan risiko kanker payudara.

Paraben adalah bahan pengawet yang sering digunakan dalam produk-produk perawatan pribadi termasuk deodoran. 

Ada kekhawatiran bahwa paraben dapat meniru estrogen dalam tubuh dan meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara. 

Namun, studi ilmiah belum menemukan bukti yang konsisten untuk mendukung klaim ini.

Semuanya masih menganggap aman penggunaan paraben dalam kosmetik dalam kadar yang diizinkan.

Sebagian besar studi ilmiah yang ada tidak menemukan hubungan yang jelas antara penggunaan deodoran atau antiperspiran dengan peningkatan risiko kanker. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan