Siswa Ponpes Al Hasanah Jadi Korban Bully Kakak Tingkat, Korban Cidera Badan Hingga Mental Terganggu

Ra, salah satu siswa MTs pondok pesantren (Ponpes) Al Hasanah yang beralamat di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah menjadi korban bully kakak tingkatnya. --

BACA JUGA:Mengejutkan! Pelatih China Prediksi Negara Ini Lolos Otomatis dari Grup Neraka Round 3 Kualifikasi Piala Dunia

Saat di pukul, korban di bawa keruangan yg gelap, dengan rumor yg beredar dari santri disana memang ruangan itu di buat khusus untuk menghukum para santri yg melanggar aturan Ponpes. 

Modus penganiayaan ke dua ini korban di fitnah mencuri. Padahal korban tidak mencuri dan tak ada bukti. 

Kemudian pihak Ponpes melakukan mediasi terkait dugaan pencurian tersebut dan ternyata memang terjadi salah paham atau miskomunikasi saja. 

“Bahkan karena sudah dua kali mendapatkan penganiayaan, adek saya sempat kabur dari Ponpes tersebut karena adik saya sangat terancam dan pihak Ponpes tak ada tindakan terhadap kedua pelaku tersebut,” ujarnya.

BACA JUGA:Dilakukan Sejak Zaman Dulu, Berikut 6 Budaya Meramal Garis Tangan di Dunia

Yang lebih miris lagi, pihak Ponpes tidak memberitahu pihak keluarga telah terjadi bully tersebut. Pihak keluarga mengetahui adanya bully tersebut setelah korban di jemput oleh keluarga pada tanggal. 19 Juni 2024.

Setelah pihak keluarga korban mengetahui, barulah terjadi mediasi. Namun pihak Ponpes tak menyelesaikan persoalan ini dan seakan cuek.

Bahkan salah satu pelaku tak mengakui perbuatannya dan bahkan orang tua dari salah seorang pelaku menantang pihak korban, kalau tak puas silahkan melaporkan pihak yang berwajib.

Kemudian dari pihak Ponpes sendiri tidak tidak ada tindakan yang membuat efek jera terhadap kedua pelaku, malah terkesan membela, karena salah satu wali tersangka adalah seorang aparat.

BACA JUGA:Waspada Ular! Berikut 5 Hewan yang Biasa Muncul Saat Musim Hujan

“Kami kesal dengan Ponpes karena tak ada tindakan atau hukuman keras atas kejadian ini. Bahkan salah satu ustaz mengatakan, di minta berdamai saja karena salah satu orang tua pelaku berprofesi aparat,” sampainya

Makanya pada akhirnya, pihak korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, namun sampai sekarang belum ada tindakan. 

Ia menegaskan tak ingin berdamai sebelum kedua pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

Sebab korban saat sangat menderita, tak hanya mengalami penganiayaan fisik, mental korban juga sudah down. Bahkn korban sudah tak ingin lagi kembali ke Ponpes tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan