Mengintip Asal Usul Tradisi Sedekah Bumi: Momen Merayakan Harmoni Antara Manusia dan Alam
SEDEKAH BUMI: Sedekah Bumi adalah salah satu tradisi adat yang masih dipertahankan di banyak daerah di Indonesia. Arie Saputra Wijaya/RB--
Pembagian ini melambangkan keadilan dan kesejahteraan yang ingin dicapai oleh seluruh warga desa.
Setiap daerah di Indonesia memiliki cara unik dalam merayakan Sedekah Bumi. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Sedekah Laut di Pantai Selatan Jawa
Di daerah pesisir selatan Jawa, Sedekah Bumi sering disebut sebagai Sedekah Laut.
Masyarakat memberikan persembahan berupa sesajen yang dilarung ke laut sebagai bentuk penghormatan kepada Ratu Pantai Selatan, Nyai Roro Kidul.
Tradisi ini dipercaya dapat menjaga keselamatan para nelayan dan memberikan hasil tangkapan yang melimpah.
2. Mapag Sri di Cirebon
Di Cirebon, Jawa Barat, tradisi Sedekah Bumi dikenal dengan nama Mapag Sri. Upacara ini dilakukan sebagai tanda syukur atas panen padi.
Dalam prosesi ini, masyarakat membawa hasil panen ke balai desa dan diiringi dengan doa serta pertunjukan kesenian tradisional.
3. Kasada di Tengger
Suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, memiliki tradisi Sedekah Bumi yang disebut Yadnya Kasada.
Dalam upacara ini, masyarakat Tengger melemparkan hasil bumi ke kawah Gunung Bromo sebagai persembahan kepada para dewa.
Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan harapan akan keselamatan dan keberkahan.
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sedekah Bumi
Sedekah Bumi bukan hanya sekadar ritual tahunan, melainkan sarana untuk mempererat ikatan sosial dan menjaga harmoni antara manusia dan alam.