Banyak Sekolah di Rejang Lebong Sepi Peminat, Tahapan PPDB Berakhir

PPDB: Sejumlah orangtua saat mengecek pengumuman PPDB di salah satu sekolah.-foto: arie/koranrb.id-

Guna menyikapi situasi ini, Dinas Dikbud Kabupaten Rejang Lebong telah mengambil beberapa langkah strategis.

Salah satunya adalah mengizinkan sekolah-sekolah yang belum terpenuhi kuotanya untuk tetap menerima pendaftaran siswa baru hingga mencapai jumlah minimal satu rombel.

Hal ini bertujuan agar tidak ada anak yang tertinggal dalam memperoleh pendidikan dasar yang wajib.

Selain itu, Noprianto mengimbau para orang tua untuk tidak hanya fokus menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah-sekolah favorit di pusat kota.

Dia menekankan bahwa ada sekolah-sekolah di pinggiran yang memiliki prestasi di berbagai bidang dan layak dipertimbangkan sebagai pilihan pendidikan bagi anak-anak mereka. 

"Imbauan ini penting untuk mengurangi ketimpangan dalam persebaran siswa dan memastikan semua sekolah di Rejang Lebong dapat beroperasi dengan efektif dan efisien," terangnya.

Noprianto mengatakan, beberapa faktor yang mungkin menyebabkan ketimpangan dalam penerimaan siswa antara sekolah di pusat kota dan pinggiran antara lain, banyak orang tua yang beranggapan bahwa sekolah di pusat kota memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah di pinggiran.

BACA JUGA:Nasdem Resmi Usung Kopli di Pilkada Lebong, Romio Parnandes-Wiliiam Bastian Deklarasi Akhir Juli

Hal ini seringkali dipengaruhi oleh prestasi akademik, keberhasilan lulusan, dan fasilitas yang tersedia.

"Selain itu, sekolah-sekolah di pusat kota biasanya lebih mudah dijangkau dengan fasilitas transportasi yang lebih baik. Sebaliknya, sekolah di pinggiran mungkin kurang terjangkau dan memiliki akses jalan yang tidak sebaik di pusat kota," beber Noprianto.

Sekolah di pusat kota seringkali memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan modern dibandingkan dengan sekolah di pinggiran.

Fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, dan ruang kelas yang nyaman menjadi daya tarik bagi orang tua dan siswa.

"Sekolah-sekolah di pusat kota yang sering kali lebih dikenal memiliki catatan prestasi akademik dan non-akademik yang lebih menonjol, sehingga menarik minat lebih banyak calon siswa," tegas Noprianto.

Noprianto menambahkan, untuk mengatasi ketimpangan ini, pihaknya akan terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran.

Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain, melakukan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru-guru di sekolah pinggiran untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan