Viral, Pengakuan Mahasiswi UINFAS Diganggu Saat KKN! Ini Pengakuan Kades Air Latak Seluma
Viralnya perseteruan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UINFAS Bengkulu yang mengaku banyak keluhan saat berada di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat terus berlanjut.--Zulkarnain Wijaya
BACA JUGA:Resmi! Ini Nama Paskibraka Seluma yang Lolos Tingkat Provinsi dan Kabupaten
“Jadi bagaimana mau menindaklanjuti, mereka tersebut menyampaikan keluhan 1 jam sebelum mereka pergi. Tiba tiba sekarang viral pernyataan yang memojokkan desa, padahal saat kejadian berlangsung, mereka tidak menyampaikan,”keluh Kades.
Hingga saat ini, Kades mengaku situasi desa sedang tidak baik baik saja karena viralnya permasalahan ini, karena saat ini nama desa menjadi tercoreng.
Yang ditakutkan Kades, ada banyak mahasiswa di Bengkulu yang merupakan warga Desa Air Latak, otomatis dengan viralnya hal ini membuat mereka menjadi di bully oleh teman kampusnya.
Padahal menurutnya permasalahan ini bisa diselesaikan apabila mahasiswa KKN UINFAS bersabar dan cepat melaporkan.
BACA JUGA:Antik Nala, Satres Narkoba Polres Lebong Amankan 3 Tersangka
“Saya siap pasang badan jika benar saya tidak bertanggungjawab, saat ini kami masih terbuka untuk berdamai, kami tidak ingin adanya perseteruan dan diharapkan segera selesai,”harap Kades.
Sebelumnya diberitakan RB. Ketua kelompok KKN 149, yakni RDA. Sebelumnya mereka mengaku proses KKN berjalan dengan lancar dan diterima baik oleh masyarakat sekitar.
Namun setelah berjalan beberapa hari, ada beberapa oknum pemuda desa yang mengusik dan memberikan beberapa ancaman sehingga mengganggu proses berjalannya KKN.
“Selama 7 hari di lokasi tersebut, beberapa pemuda desa datang dengan keadaan mabuk, ada satu malam pemuda tersebut membawa tuak dan speaker organ masuk ke dalam sekretariat,” ungkap RDA.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Tengah Ungkap 3 Kasus Narkoba, Ini Identitas Tersangkanya
RDA mengaku, oknum pemuda tersebut meminta agar mahasiswa/i yang menjalani KKN untuk menyambut mereka.
Oknum tersebut akan memberontak jika mahasiswi anggota KKN tidak menemani kedatangan mereka yang berkunjung hingga larut malam.
Bahkan diungkapkan RDA, pemuda desa kerap datang hingga pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB.
Atas hal tersebut, anggota KKN tersebut sempat melaporkan masalah tersebut ke Imam Masjid, Tokoh Masyarakat, tetangga, pemilik rumah (Sekretariat) hingga ke kepala Desa.