Viral, Pengakuan Mahasiswi UINFAS Diganggu Saat KKN! Ini Pengakuan Kades Air Latak Seluma
Viralnya perseteruan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UINFAS Bengkulu yang mengaku banyak keluhan saat berada di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat terus berlanjut.--Zulkarnain Wijaya
BACA JUGA:Hasil Operasi Antik Polres Mukomuko, 2 Tersangka ASN Jalani Rehab, 1 Tersangka Tetap Diproses
“Setiap malam mereka mendatangi sekre kami, sebenarnya tidak masalah. Namun karena banyak anggota yang wanita maka waktunya kami batasi hingga pukul 23.00 WIB, namun sepertinya mereka tersinggung dan merasa tidak dihargai,”papar RDA.
RDA juga mengaku selama di desa tersebut, mereka terutama anggota perempuan terus mendapatkan ancaman dan pelecehan seksual secara verbal (cat calling).
“Anggota saya yang perempuan terus di panggil dengan kata “Sayang” atau “Beb”, jadi mereka sangat ketakutan, apalagi mereka datang dengan keadaan mabuk,”imbuh RDA.
Sebenarnya RDA dan rekan rekan mengaku sangat senang berada di Desa Air Latak Kabupaten Seluma.
Namun mereka mengaku tidak mendapat jaminan keamanan yang pasti dari Kepala Desa Air Latak, sehingga mereka tidak bisa melanjutkan kegiatan KKN di desa tersebut.
BACA JUGA:Jadi Korban Tabrak Lari, Kakek di Kepahiang Meninggal Dunia
“Kami punya bukti percakapan oknum pemuda desa yang mengajak karaokean anggota kami yang perempuan. Pada intinya anggota KKN saya sudah trauma, terlebih lagi isi anggota tersebut mayoritas perempuan semua sehingga tidak memungkinkan apabila tidak diberikan jaminan keamanan,”pungkas RDA.
Sebelumnya tersiar kabar, mahasiswa Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UIN FAS) dikabarkan “Kabur” dari Sekretariat Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka di Kabupaten Seluma, tepatnya di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat sejak pekan lalu.
Padahal mereka baju saja menempuh waktu KKN sekitar 10 hari dilokasi tersebut.
Diketahui, ada sekitar 11 mahasiswa yang menetap di sekre tersebut, terbagi 9 perempuan dan 2 laki laki, semuanya memilih kabur meninggalkan sekretariat nya.
Atas hal tersebut, membuat masyarakat setempat kecewa, terutama pemilik rumah yang dijadikan sekretariat, karena sudah memberikan pelayanan terbaik.
BACA JUGA:Mampu Menyelam hingga 100 Meter! Berikut 8 Fakta Unik Penguin Rockhopper
Ini diungkapkan Erlan (41) , ia mewakili keluarga mengaku kecewa dengan sikap mahasiswa KKN yang dinilai tidak memiliki etika dan tata krama.
Diketahui, mereka memilih kabur pasca melewati waktu magrib di sekretariat.