Hingga Juli, Penyaluran KUR untuk 24.800 Debitur di Bengkulu Capai Rp1,7 Triliun, Ini Daerah Tertinggi
PENYALURAN KUR: Hingga Juli 2024 ini, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu capai Rp1,7 triliun. ABDI/RB--
"Kita mendorong para pelaku UMKM agar memanfaatkan KUR ini karena pemerintah menyiapkan subsidi bunga," ujar Bayu.
Selain meminta pelaku UMKM untuk memanfaatkan KUR, Bayu juga mengatakan apabila calon debitur mengalami kesulitan dalam melakukan pengajuan KUR.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Susun Persiapan Peringati HUT RI ke-79, Ada Lomba Lagu Daerah untuk Umum
BACA JUGA:Nilai Kontrak DAK Fisik Daerah di Bengkulu yang Masih di Bawah 20 Persen, Ini Daerah dan Rinciannya
Pihaknya, siap menjadi perantara untuk menerangkan dari syariat serta administrasi yang diperlukan.
"Apabila calon debitur kesulitan maka bisa ditanyakan kepada kami ataupun kepada lembaga penyalur lainnya," jelas Bayu.
Sebagai informasi, Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu mencatat penyaluran KUR hingga 28 Desember 2023 di angka Rp3,008 triliun.
Nilai tersebut, jika dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) terjadi penurunan 31,98 persen. Sebab di tahun 2022, penyaluran KUR mencapai Rp4,423 triliun.
Dikatakan Kepala PPA II DJPb Provinsi Bengkulu, Sunaryo ada beberapa faktor yang mengakibatkan penurunan penyaluran KUR (yoy).
Seperti penyaluran KUR pada tahun 2023 lalu baru dimulai akhir Februari karena adanya perubahan regulasi pada Permenko 1 Tahun 2023 di akhir Januari 2023 yang membutuhkan penyesuaian aplikasi SIKP.
Ditambah lagi waktu yang dibutuhkan untuk menyosialisasikan aturan baru itu kepada seluruh stakeholders.
"Peniadaan jaminan tambahan untuk KUR sampai dengan 100 juta rupiah direspon dengan peningkatan kehati-hatian bank dan lebih cenderung memprioritaskan penyaluran KUR kecil,’’ ungkapnya.
Sunaryo mengatakan penyebab lainnya, yakni sering tejadi pengajuan pinjaman KUR kedua dan berikutnya yang terkendala administrasi penyelesaian pinjaman KUR sebelumnya pada aplikasi SIKP.
Begitu pula dengan kabupaten yang masih rendah realisasinya, disebabkan masih rendahnya potensi UMKM dan kurangnya cabang/cabang pembantu/unit penyalur di daerah.
"Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara merupakan sentra pelaku UMKM di sektor perkebungan yang banyak memanfaatkan KUR Kecil. Sedangkan Kota Bengkulu merupakan sentra pelaku UMKM di Sektor Perdangan besar dan eceran," jelasnya.