Sampah Masih Berserakan di Arena Festival Tabut, Ini Kata DLH Kota Bengkulu
BERSERAKAN: Sampah berserakan di Lapangan Merdeka tempat pelaksanaan festival Tabut 2024 nampak didominasi dengan sampah plastik. WEST JER TOURINDO/RB--
KORANRB.ID – Suksesnya festival Tabut 2024 digelar tidak lepas dari permasalahan sampah.
Hingga kemarin, 19 Juli 2024 dari pantauan RB di kawasan Lapangan Merdeka sampah masih banyak berserakan.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu Drs.Riduan,S.Ip. M.Si mengungkapkan pasca festival Tabut digelar, mereka menggencarkan petugas untuk membersihkan tempat tersebut, meski kontrak dengan Event organized (EO) sudah habis.
"Untuk pembersihan sampah di arena itu kita upayakan selesai. Makanya kita minta untuk secepatnya membongkar tenda supaya para pegawai DLH bisa menyelesaikan pekerjaan mereka," terang Riduan.
BACA JUGA:Penyaluran DAK Nonfisik Provinsi Bengkulu Capai Rp710,17 Miliar, Penggunaan Jadi Atensi
Ia melanjutkan pada festival Tabut tahun ini DLH Kota Bengkulu mengakut berton-ton sampah setiap harinya. Pasalnya sampah yang diangkut DLH capai ratusan ton hingga pasca festival Tabut.
“Rata-rata per hari totalnya 5 truk. Sedangkan hari 10-12 sampah sampai 7 truk. Dan per truknya itu sekitar 2,5 ton, itulah jumlah sampah yang dihasilkan pada festival Tabut 2024,” jelas Riduan.
Diberitakan sebelumnya, baru 2 hari penyelenggaraan festival Tabut, sampah yang dihasilkan mencapai 8 ton.
Event organized (EO) yang dikontrak oleh Pemprov Bengkulu harus membayar Rp1,7 juta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul.
BACA JUGA:Usulan Kuota 213 CPNS 2024 Kota Bengkulu, Pj Sekda: Formasi Masih Menunggu
BACA JUGA:DPMPTSP Kota Bengkulu Kembangkan Aplikasi Sippadek
"Kita kenakan tarif sesuai peraturan daerah (Perda) berlaku. Jadi dikenakan Rp1,7 juta per hari dengan masa kerja kami tetapkan 13 hari, mulai dari H-1 Festival Tabut hingga H+2 Tabut," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu Drs. Riduan, S.IP, M.Si Riduan.
Ia menyampaikan, biaya Rp1,7 juta tersebut diperuntukkan untuk personel yang mengangkut sampah, sedangkan untuk mengumpulkan atau menyapu sampah-sampah di kawasan festival tabut harus disediakan pihak EO.