Tidak Hujan 1 Bulan, Petani di Ipuh Keluhkan Lahan Persawahan Kekeringan
SAWAH: Terlihat kering karena sudah cukup lama belum turun hujan--Foto: Dokumen.Koranrb.Id
BACA JUGA:Diajukan ke DPP, Rohidin-Meriani Berpeluang Kantongi Rekom Demokrat di Pilgub Bengkulu
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian yang akan menimpa petani karena gagal panen.
Apalagi saat ini belum ada tanda-tanda akan turun hujan di wilayah Kecamatan Ipuh. "Takut kita, lahan sudah tergarap, bibit sudah disemai, air tidak ada. Inikan akan merugikan petani. Ya harapan kami, musim hujan segera datang agar petani sawah tadah hujan di wilayah kami bisa kembali beraktivitas menggarap dan menanam padi," harapnya.
Sementara itu kepala Desa Pasar Ipuh Anang, menyebutkan lahan persawahan di desanya juga dilanda kekeringan.
Sejumlah petani di Desa Pasar Ipuh sudah mulai menggunakan mesin pompa air secara mandiri untuk mengatasi kekeringan lahan persawahan yang akan ditanami padi.
BACA JUGA: Tunjangan Sertifikasi Rp11 Miliar Lebih Diterima 928 Guru di Mukomuko
Karena ada beberapa petani yang memang sudah memiliki mesin air dan sawahnya dekat dengan sumber air Sungai Pian Daka.
Namun, meskipun demikian masih banyak juga petani yang belum memiliki pompa air, dan harus benar-benar menunggu hujan.
“Sebagaian petani sudah menggunakan pompa air mandiri, namun memang masih belum mencukupi. Maka dari itu harapan kami ada bantuan mesin pompa air yang bisa di akomodir Pemkab Mukomuko. Karena sangat membantu saat ini untuk mengaliri air ke sawah yang jauh dari sungai,” demikian Anang.