Kekerasan Anak dan Perempuan Tinggi, Kinerja Pemerintah jadi Sorotan

SEKOLAH: Murid SD di salah satu sekolah Kabupaten Kepahiang. Kekerasan terhadap anak dan perempuan tetap tinggi mesti jadi perhatian-- HERU/RB

KEPAHIANG, KORANRB.ID - Tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang masih tergolong tinggi. 

Sepanjang tahun ini per Juli 2024 ini saja, sudah tercatat 16 kasus kekerasan terhadap anak perempuan terjadi di Kabupaten Kepahiang. 

Secara keseluruhan jumlah tersebut memang memiliki kecenderungan menurun dibanding tahun sebelumnya, namun tetap saja 16 kasus yang terjadi tetap tergolong tinggi.

Kasus yang terjadi tersebut terdiri dari, 11 kasus kekerasan terhadap anak dan 5 kasus kekerasan terhadap perempuan. 

BACA JUGA:Vermin Calon Perseorangan Pilkada Kepahiang, Tetap Ada TMS

Per wilayah, terbanyak di Kecamatan Kepahiang dengan 10 kasus, Seberang Musi  dan Merigi masing-masing 2 kasus serta, Kecamatan Ujan Mas dan Muara Kemumu dengan masing-masing 1 kasus. 

Mengenai hal ini, tokoh pemuda dan mahasiswa Kabupaten Kepahiang Kurnia Eja Putra melihat masih minimnya peran dinas terkait dalam upaya menekan seminimal mungkin kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang. 

Menurutnya, untuk menekan tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang diperlukan keseriusan dari semua pihak. Khususnya para pemangku dan pengambil kebijakan di daerah. 

"Di Kepahiang ini kan sejak lama kasus kekerasan terhadap anak dan perempuannya memang selalu tergolong tinggi.

BACA JUGA:Tahun Depan, Tiga DAK Tematik Diterima Bengkulu Selatan, Pembangunan Akan Lebih Optimal

Ini kan sudah terjadi sejak lama, upaya yang dilakukan dinas terkait selama ini apa saja dalam rangka menekan tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan," sorot Kurnia. 

Selama ini lanjutnya tak terdengar upaya nyata yang coba ataupun sudah dilakukan dinas terkait, dalam upaya menekan tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang. 

"Jika pun ada, paling pascakejadian seperti pendampingan.

Untuk menekan tingkat kekerasan kan tak bisa hanya menindaklanjuti setelah kejadian  saja," tambah Ketua Umum HMI Komisariat UMB II ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan