Kandungannya Lebih Sehat dari Gula, Ini Manfaat Konsumsi Stevia
Dipercaya lebih sehat dibandingkan mengkonsumsi gula. Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, tanaman asli dari Amerika Selatan.--Pixabay
KORANRB.ID - Dipercaya lebih sehat dibandingkan mengkonsumsi gula. Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, tanaman asli dari Amerika Selatan.
Ekstrak daun stevia mengandung senyawa aktif yang disebut steviol glycosides, termasuk stevioside dan rebaudioside A, yang bertanggung jawab atas rasa manis.
Steviol glycosides yang terkandung dalam stevia 200 hingga 300 kali lebih manis daripada gula biasa, namun stevia hampir tidak mengandung kalori.
Stevia juga memiliki indeks glikemik nol, yang berarti tidak mempengaruhi kadar gula darah. Selain itu, stevia mengandung berbagai antioksidan, seperti flavonoid dan tanin, yang bermanfaat bagi kesehatan.
BACA JUGA:Sekdaprov Bengkulu Lantik M. Syahjudin Sebagai Kepala Dukcapil Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Gara-Gara Motor, 2 Pemuda Kota Manna Tewas Dikeroyok, Begini Kata Kapolres
Karena hampir tidak mengandung kalori, stevia sangat cocok untuk orang yang ingin mengurangi asupan kalori, baik untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan ideal.
Menggantikan gula dengan stevia dalam makanan dan minuman dapat membantu mengurangi total asupan kalori harian.
Stevia tidak meningkatkan kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil.
Penelitian menunjukkan bahwa stevia dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi respon glukosa setelah makan.
Berbeda dengan gula biasa yang bisa menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang, stevia tidak menyebabkan masalah tersebut.
BACA JUGA: 4 Provinsi Termiskin di Indonesia, Provinsi Bengkulu Nomor Berapa?
BACA JUGA: 4 Provinsi Termiskin di Indonesia, Provinsi Bengkulu Nomor Berapa?
Pemanis ini tidak difermentasi oleh bakteri mulut, sehingga tidak memproduksi asam yang dapat merusak enamel gigi.