Irigasi Induk Jebol Lagi, Jelang Panen 300 Hektare Sawah Terancam
SAWAH TERANCAM: Irigasi induk Desa Simpang Ketenong Bengkulu Utara yang kembali jebol--Foto: Dokumen.Koranrb.Id
KERKAP, KORANRB.ID – Irigasi induk di Desa Simpang Ketenong Kecamatan Kerkap Bengkulu Utara kembali jebol. Ini kali keduanya dalam tahun ini irigasi Simpang Ketenong jebol, setelah 6 bulan sebelumnya.
Sekali pun jebol waktu itu, petani bersama masyarakat lainnya melakukan perbaikan darurat. Menggunakan terpal dan kayu, menyambung kembali bagian dinding dan lantai irigasi yang jebol.
Diketahui, Irigasi induk di Desa Simpang Ketenong merupakan milik Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:Pisah Sambut Kapolda Bengkulu, 2 Jenderal Saling Beri Pesan Menuju Kemajuan
BACA JUGA:Nilai Ekspor Bengkulu Turun Hingga USD9,96 Juta
Dengan jembol kembali bagian irigasi yang ditangani secara darurat oleh petani dan masyarakat, air yang mengalir melalui irigasi induk tersebut tidak masuk ke jarigan irigasi-irigasi kecil yang menghubungkan ke sawah-sawah masyarakat.
Air dari irigasi induk terbuang keluar ke perbukitan dan menyebabkan abrasi di kawasan hutan Desa Simpang Ketenong.
Kades Simpang Ketenong, Aguanda Martafuri, SH menerangkan irigasi induk itu kembali jebol pada Sabtu 3 Agustus 2024 pagi.
Jebolnya irigasi bukan karena debit air meningkat, melainkan karena papan dilapisi terpal menutup bagian lantai irigasi yang tersebut pecah dan patah, sehingga irigasi kembali berlubang.
“Itu irigasi yang jebol enam bulan lalu, sekarang kembali jebol,” ujarnya.
BACA JUGA:Harimau Teror Petani Bengkulu Utara, BKSDA: Akan Dihalau dengan Meriam Karbit
BACA JUGA:Ngeri! Usai Mangsa Ternak, 4 Harimau Nongkrong di Depan Pondok Kebun Warga Bengkulu Utara
Air irigasi tersebut mengiri 300 hektare (Ha) lebih areal persawahan di tiga desa. Masing-masing Desa Simpang Ketenong, Aur Gading dan Desa Lubuk Jale.
Meskipun sebagian besar sawah sudah diolah dan sudah mendekati panen padi, namun masih ada sawah yang baru diolah dan membutuhkan air untuk pengairan.