2 DPO Penyerang Polisi Masih Diburu, Personel Polres Seluma Gugur Naik Pangkat Anumerta

UPACARA: Proses upacara pemakaman menjadi Briptu Sony Bintang Alfalah di Pemakaman Umum Kelurahan Padang Jati Kota Bengkulu, Sabtu, 3 Agustus 2024. WEST JER TOURINDO/RB--

Diceritakan Kasi Humas, adapun kronologis lengkap upaya jemput paksa berawal dari Jumat pukul 14.00 WIB.

Saat itu 13 orang polisi yang berasal dari Sat Reskrim Polres Seluma dan Unit Reskrim Polsek Seluma Timur berangkat ke lokasi untuk melakukan upaya jemput paksa terhadap pelaku penganiayaan, yakni Ardan, RK dan JK.

Sekira pukul 15.00 WIB, personel tiba di dekat lokasi dengan berjalan kaki lantaran tidak ada akses kendaraan menuju ke TKP.

Setelah berjalan kaki kurang lebih 5 km dengan waktu sekira 1,5 jam, polisi berhasil menemukan ketiga pelaku penganiayaan.

Saat akan dilakukan upaya penjemputan paksa, ternyata para pelaku langsung mengeluarkan sajam jenis parang dan ingin menyerang petugas.

Melihat gelagat buruk, akhirnya petugas memberikan tembakan peringatan ke udara namun tidak digubris oleh pelaku yang malah langsung menyerang petugas hingga berujung luka berat.

Atas adanya perlawanan tersebut, polisi memberikan tindakan terukur terhadap pelaku Ardan dan RK dan setelah itu polisi langsung mengevakuasi rekannya yang mengalami luka berat. Sedangkan pelaku JK berhasil melarikan diri sebelum terjadi penembakan oleh petugas.

“Sekitar pukul 19.00 WIB Bripda. Sony dinyatakan meninggal dunia lantaran mengalami pendarahan hebat pasca diserang oleh pelaku. Sementara itu Kanit Pidum. Ipda. Bambang Ilyadi harus dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Bengkulu untuk dilakukan operasi,” papar Kasi Humas.

 

Pengungkapan kasus ini bermula pada Kamis 1 Agustus 2024 malam. 

Hal ini pasca warga Kelurahan Sembayat Kecamatan Seluma Timur Mulyadi (53) dan Endi (35) yang merupakan bapak dan anak kandung. 

Mengalami luka berat pasca berkelahi bersama Ardan (52) yang merupakan tetangga di kebun kopi mereka yang berada di kawasan Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara.

Kedua korban dilarikan dalam kondisi tubuh sudah bersimbah darah, dari pantauan RB dilokasi terlihat kedua korban sudah terbujur lemas dengan kondisi beberapa bagian tubuh, terutama bahu dan tangan terkena luka sabetan akibat sajam.

Berdasarkan keterangan salah satu saksi, Jaya (36) membenarkan bahwa sempat terjadi perkelahian antara korban dan Ardan, diketahui Ar berkelahi tidak beraksi sendiri. Namun juga beserta dua orang anaknya yang saat ini identitasnya belum diketahui.

Sempat adanya cekcok mulut antara kedua belah pihak, sebelum akhirnya Ar menggunakan sajam untuk melukai korban dan anaknya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan