Harga Cabai Keriting Naik di Kota Bengkulu, Rp25 Ribu/Kg, Lebih Melonjak September Mendatang, Ini Prediksinya

TRANSAKSI: Salah satu pedagang cabai di Jalan Semangka 3 area Pasar Tradisional Panorama sedang mengembalikan uang kepada pembeli yang mengendarai sepeda motor. RENO//RB--

BACA JUGA:Dana Desa Per Tahun di Bengkulu Rp1 Miliar , 70 Persen untuk Pembangunan, PMD: Hindari Penggunaan Pihak Ketiga

BACA JUGA:Tahun Depan Pabrik Pengolahan Limbah B3 Dibangun, Nilai Investasi Capai Rp15 Miliar

Sekadar informasi, BPS Kota Bengkulu menyampaikan catatan terkait makanan, minuman dan tembakau yang menjadi komoditas utama penyumbang deflasi hingga 0,46 persen dalam rilis 1 Agustus 2024 lalu.

Kepala BPS kota Bengkulu, Ir, Marwansyah menjelaskan penyumbang utama deflasi Juli 2024 adalah kelompok makanan, minuman, tembakau dengan andil 0,46 persen.

Komoditas dominan penyumbang utama deflasi antara lain cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, ikan dencis dan angkutan udara.

Di samping terjadinya deflasi, Kota Bengkulu juga mengalami Inflasi secara year on year (y-on-y) dengan penyumbang dari sektor makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,28 persen. 

Dengan komoditas penyumbang utama antara lain Beras, emas, perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT). 

Ditambahkan Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Bengkulu, Dadi Hartono yang turut hadir, inflasi yang terjadi pada Juli 2024 ini sangat menggembirakan dan berharap tetap dipertahankan untuk pengendalian harga kebutuhan pokok di Kota Bengkulu.

”Sangat menggembirakan. Sebelumnya pada Juni inflasi diangka 3,28 manjadi 2,27 Juli ini, mudah-mudahan tetap kita pertahankan dalam rangka, pengendalian harga kebutuhan pokok di Kota bengkulu,” tutup Dadi. 

Di tempat terpisah, BPS Provinsi Bengkulu mencatat deflasi kembali terjadi pada Juli 2024 ini.

Bahkan deflasi yang beruntun dua bulan belakang ini, pada Juli hampir meliputi seluruh wilayah Provinsi Bengkulu secara m-to-m.

''Kami mencatat, di Juli memang terjadi deflasi atau inflasi minus 0,70 persen. Ini sejalan dengan indeks perkembangan harga yang memang terjadi penurunan atau hampir semua wilayah di Bengkulu ini terjadi deflasi,'' ungkap Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME dalam konfrensi pers, Kamis, 1 Agustus 2024.

Dijelaskan Win Rizal, pada Juli 2024 terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,70 persen, inflasi y-on-y sebesar 2,31 persen dan inflasi y-to-d sebesar 0,85 persen.

Dengan adanya deflasi ini, inflasi tahun kalender (y-to-d) Bengkulu hingga Juli 2024 sedikit mengalami penurunan 0,85 persen dibandingkan bulan Juni yang berada di 1,56 persen. 

Sedangkan untuk inflasi tahunan (y-to-y) Provinsi Bengkulu berada di angka 2,31 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan