Harga Cabai Keriting Naik di Kota Bengkulu, Rp25 Ribu/Kg, Lebih Melonjak September Mendatang, Ini Prediksinya
TRANSAKSI: Salah satu pedagang cabai di Jalan Semangka 3 area Pasar Tradisional Panorama sedang mengembalikan uang kepada pembeli yang mengendarai sepeda motor. RENO//RB--
Adapun penyumbang utama deflasi Juli 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,73 persen.
Komoditas penyumbang utama deflasi antara lain cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, beras dan bawang putih dengan andil masing-masing sebesar 0,43 persen; 0,14 persen; 0,05 persen; 0,04 persen; dan 0,03 persen.
Adapun kondisi deflasi Provinsi Bengkulu di Juli 2024 tidak lepas dari dua kota yang dijadikan indikator inflasi yakni Kota Bengkulu dan Kabupaten mukomuko.
Di mana inflasi bulanan (m-to-m) Kabupaten Mukomuko pada juli 2024 sebesar minus 1,53 persen, inflasi tahun kalender (y-to-d) sebesar 0,47 persen dan inflasi tahunan (y-to-y) sebesar 2,39 persen.
Sedangkan untuk Kota Bengkulu mengalami inflasi minus (deflasi) sebesar 0,44 persen (m-to-m), inflasi tahun kalender sebesar 0,98 persen dan inflasi tahunan sebesar 2,27 persen
''Deflasi ini tercermin juga di 2 wilayah yang kita jadikan kota inflasi yakni kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,'' singkat Win Rizal.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes mengatakan, beberapa bulan terakhir harga komoditas di wilayah Bengkulu sangat berfluktuasi, sehingga adanya peningkatan inflasi.
''Harga kemarin sangat berfluktuasi dan cenderung tinggi. Tapi terakhir di Mukomuko untuk penyebab inflasi juga sudah turun harganya seperti cabe merah dan bawang merah,'' ujar Isnan.
Isnan menyebut, salah satu komoditas yang memengaruhi inflasi yakni rokok, namun pihaknya terus berupaya untuk mengatasi komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tersebut.
''Kita akan fokus penanganan dan intervensi inflasi ini di daerah Mukomuko. Dan mudah-mudahan Bengkulu terus turun angkanya,'' singkat Isnan.