Tidak Hanya di Bengkulu, Ini 6 Rumah Pengasingan Bung Karno Lainnya Saat Perjuangkan Kemerdekaan

RUMAH: Menjadi tempat pengasingan pertama Presiden pertama Indonesia--Dispar provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Handal Kejar Dukungan Parpol Non Parlemen Maju Pilkada Rejang Lebong

BACA JUGA:Terdakwa Perkara Tipikor DKPTKA Disnakertrans Benteng Kembalikan Uang Rp3 Juta

Mereka ditempatkan di sebuah rumah di kota Ende, Flores, yang kini dikenal dengan nama Rumah Pengasingan Soekarno di Ende.

Di rumah ini, Soekarno menjalani periode yang relatif tenang namun penuh renungan.

Di sinilah Soekarno mulai mengembangkan ide-ide yang akan mempengaruhi perumusan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Ia sering kali menghabiskan waktu dengan menulis dan berdiskusi dengan rekan-rekannya.

3. Rumah Pengasingan di Kota Gede, Yogyakarta (1946-1947)

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Soekarno mengalami masa-masa sulit dengan konflik yang masih berlangsung dengan Belanda.

BACA JUGA:Optimistis Industri Kembali Bangkit, Industri Pengolahan Konsisten Beri Kontribusi Pada Perekonomian Nasional

BACA JUGA:Tuntutan Hampir Rampung, KN Rp320 Juta Perkara Tipikor BOS SMKIT Al-Malik Bengkulu Selatan Belum Berkurang

Pada tahun 1946, Soekarno dan para pemimpin republik lainnya juga mengalami pengawasan ketat dan pembatasan aktivitas politik.

Salah satu tempat pengasingannya adalah di Kota Gede, Yogyakarta, yang merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi ketegangan politik dan menjaga stabilitas pemerintah.

4 Pengasingan di Makassar (1947-1949)

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Soekarno tetap berada di bawah pengawasan pemerintah Belanda. Salah satu lokasi pengasingannya adalah di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada tahun 1946, Soekarno dipindahkan ke Makassar dan ditempatkan di sebuah rumah di daerah yang dikenal sebagai Rumah Pengasingan Soekarno di Makassar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan