Mengandung Bahan Kimia Sintetik, Ternyata Pewangi Ruangan Bisa Menimbulkan Dampak Kesehatan Bagi Tubuh Manusia
Mengandung Bahan Kimia Sintetik, Ternyata Pewangi Ruangan Bisa Menimbulkan Dampak Kesehatan Bagi Tubuh Manusia--Pixabay
KORANRB.ID - Pewangi ruangan telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang.
Produk ini digunakan untuk memberikan aroma yang menyenangkan di rumah, mobil, atau bahkan di tempat kerja.
Namun, di balik keharuman yang menenangkan, terdapat sejumlah bahaya yang sering kali tidak disadari oleh konsumen.
Pasalnya, sebagian besar pewangi ruangan mengandung bahan kimia sintetik yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia.
BACA JUGA:14 Tips Lantai Tetap Bersih, Ini Penjelasannya
Salah satu bahan kimia yang terkandung dalam pewangi ruangan adalah Ftalat. Bahan kimia ini digunakan untuk membuat wewangian bertahan lebih lama.
Paparan jangka panjang terhadap ftalat telah dikaitkan dengan gangguan hormon dan masalah reproduksi.
Kemudian, pewangi ruangan juga mengandung benzena dan formaldehida. Keduanya bahan kimia ini adalah bahan kimia yang dikenal sebagai karsinogen (zat penyebab kanker).
Benzena biasanya ditemukan dalam semprotan pewangi ruangan, sementara formaldehida sering terdapat dalam produk lilin aromaterapi.
BACA JUGA:Dibuka 20 Agustus 2024, Berikut Link Resmi dan Tata Cara Pendaftaran Seleksi CPNS 2024 Terbaru
Selain itu, pewangi ruangan juga mengandung paraben. Paraben sering digunakan sebagai pengawet dalam produk wewangian.
Penelitian menunjukkan bahwa paraben dapat mengganggu sistem endokrin dan berkontribusi terhadap perkembangan kanker payudara.
Dengan berbagai macam bahan kimia yang terkandung dalam pewangi ruangan. Paparan terus-menerus terhadap pewangi ruangan dapat mempengaruhi sistem pernapasan, terutama pada individu yang memiliki kondisi medis tertentu seperti asma atau alergi.
Senyawa organik volatil (Volatile Organic Compounds, VOCs) yang terdapat dalam pewangi ruangan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, memicu serangan asma, dan memperburuk gejala alergi.