Belum Ada Titik Temu Penataan PKL ke Dalam Pasar, Butuh Penertiban dan Perbaikan

DAGANGAN: Terlihat pedagang yang menggunakan badan jalan untuk berdagang. RENO DWI PRANOTO NH/RB--

KORANRB.ID – Meski lapak telah disediakan Dinas Prindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, banyak pedagang memilih berjualan di pinggir jalan.

Sehingga sasaran Disperindag yang ingin menata para pedagang di 3 pasar tradisional Kota Bengkulu belum membuahkan hasil maksimal.

Salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Semangka Pasar Panorama, Mila (40) mengaku lebih memilih untuk membuka dagangannya di luar pasar ketimbang menetap di kios yang sudah disediakan di dalam Pasar Panorama.

Mila juga mengatakan lebih mengejar pembeli karena pembeli lebih senang kita berjualan di luar, karena tidak repot-repot masuk ke dalam sehingga ia lebih memilih untuk tidak menempati kios yang telah tersedia.

BACA JUGA:Pembebasan Lahan Optimis Tuntas Tahun ini, Kolam Retensi Dibangun 2025

BACA JUGA:Didukung 18 Rumpun Nelayan, Ali Syukur Terpilih Aklamasi, Pimpin HNSI Kota Bengkulu Periode 2024-2029

“Kotor (kios, red), jadi pembeli enggan masuk ke dalam,” ucap Mila.

Lanjut Mila, selain itu banyak fasilitas yang kurang memadai sehingga tidak membuat nyaman baik untuk pedagang itu sendiri ataupun para pembeli.

Sementara di tempat terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPDT) Pasar, Jasya Arief mengatakan untuk menertibkan pedagang yang berdagang di luar bahkan memakai badan jalan tentunya bukan wewenang dari Disprindag.

Ia juga menyebutkan penyebab dari pedagang yang enggan memakai kios yang tersedia di dalam pasar, karena terdapat kendala yang dialami para pedagang, seperti drainase yang tidak berjalan dengan baik, sarana dan prasana yang tidak memadai.

BACA JUGA:Penerbitan 70 NI PPPK Terus Dikoordinasikan, Pemprov Bengkulu: Tunggu Saja

BACA JUGA:Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Bengkulu Masih Tinggi

“Seperti di Panorama yang bocor dan pasar lainnya juga demikian, tidak refresentarif,” ucap Jasya.

Lanjut Jasya sebelumnya sudah melakukan upaya pembersihan dan perbaikan secara swadaya seperti di Pasar Barukoto, namun hal tersebut tidak dapat bertahan lama, menurutnya harus ada perbaikan yang benar agar kualitas dan ketahanan dapat betahan lebih lama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan