Jalan Provinsi Penghubung 2 Kecamatan di Rejang Lebong Terancam Putus
LONGSOR: Kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Sindang Kelingi – Sindang Dataran.-foto: arie/koranrb.id-
“Dampak lainnya adalah pada sektor pendidikan. Banyak siswa dari desa-desa sekitar yang menggunakan jalan ini untuk pergi ke sekolah di kecamatan sebelah. Dengan kondisi jalan yang tidak layak, perjalanan mereka menjadi lebih berisiko dan memakan waktu lebih lama, yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dan tingkat kehadiran mereka di sekolah,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Ir. Shalahuddin, M.Si mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan perbaikan jalan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Namun, hingga saat ini, realisasi perbaikan masih dalam tahap menunggu keputusan dari Pemprov.
"Kami sudah melakukan pengajuan perbaikan jalan ke Pemprov Bengkulu. Mengingat jalan ini merupakan kewenangan provinsi, maka kita harus menunggu tindakan dari mereka. Namun, kami terus berkoordinasi agar perbaikan bisa segera dilaksanakan,” ungkap Shalahuddin.
BPBD Rejang Lebong juga telah memasang rambu peringatan di beberapa titik longsor untuk mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati. Selain itu, pihaknya juga terus memantau kondisi jalan, terutama pada saat cuaca buruk, untuk mengantisipasi longsor susulan yang berpotensi memperparah kerusakan.
“Masyarakat di sekitar jalan yang terdampak sangat berharap agar perbaikan bisa segera dilakukan. Mereka menyadari bahwa jalan ini adalah urat nadi kehidupan sehari-hari mereka, dan jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin akses antar kecamatan benar-benar terputus. Hal ini akan mempersulit segala aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan,” tambahnya.
Namun, diakui Shalahudin, perbaikan jalan ini bukanlah tugas yang mudah. Tantangan terbesar adalah medan yang berat dan cuaca yang seringkali tidak bersahabat.
Curah hujan yang tinggi di wilayah ini menyebabkan tanah menjadi labil, sehingga potensi terjadinya longsor susulan tetap ada, bahkan setelah perbaikan dilakukan.
“Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang komprehensif dalam penanganan masalah ini, mulai dari perbaikan jalan, stabilisasi lereng, hingga pembuatan drainase yang efektif untuk mengalirkan air hujan,” urai Shalahuddin.