Ternyata Ini Penyebab Terjadinya Osteoporosis, Serta Cara Pencegahannya.

Reporter: Firmansyah |

Editor: Fazlul Rahman |

Jumat , 30 Aug 2024 - 09:43

EDUKASI: Banyak manfaat yang didapat jika memahami apa itu osteoporosis--Pixabay

KORANRB.ID – Tulang keropos, atau dikenal dengan istilah osteoporosis, kondisi yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan lebih mudah patah.

Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, dan sering kali baru terdeteksi setelah terjadinya patah tulang.

Osteoporosis umumnya terjadi pada orang tua, tetapi dapat juga terjadi pada usia yang lebih muda akibat berbagai faktor.

Salah satu penyebab utama osteoporosis adalah penurunan hormon estrogen pada wanita dan testosteron pada pria seiring bertambahnya usia.

Estrogen dan testosteron berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Pada wanita, risiko osteoporosis meningkat secara signifikan setelah menopause, ketika produksi estrogen menurun drastis.

Pria juga dapat mengalami osteoporosis saat kadar testosteron menurun seiring bertambahnya usia.

Kalsium adalah mineral utama yang membentuk tulang. Kekurangan asupan kalsium dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.

Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium oleh tubuh. Kekurangan vitamin D dapat mengurangi penyerapan kalsium dan, akibatnya, melemahkan tulang.

Beberapa kondisi medis dapat memengaruhi kesehatan tulang. Misalnya, gangguan hormon seperti hiperparatiroidisme dapat menyebabkan pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah, yang pada akhirnya menyebabkan osteoporosis.

Penyakit ginjal kronis juga dapat mengganggu metabolisme kalsium dan fosfat, yang berdampak pada kesehatan tulang.

ternyata ini penyebab terjadinya osteoporosis, serta cara pencegahannya.                            koranrb.id – tulang keropos, atau dikenal dengan istilah osteoporosis, kondisi yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan lebih mudah patah.
kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, dan sering kali baru terdeteksi setelah terjadinya patah tulang.
osteoporosis umumnya terjadi pada orang tua, tetapi dapat juga terjadi pada usia yang lebih muda akibat berbagai faktor.
salah satu penyebab utama osteoporosis adalah penurunan hormon estrogen pada wanita dan testosteron pada pria seiring bertambahnya usia.
baca juga:bukan hanya flamingo! berikut 10 spesies burung yang berwarna pink
baca juga:usai daftar, dua paslon cakada seluma jalani pemeriksaan jasmani dan rohani
estrogen dan testosteron berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. pada wanita, risiko osteoporosis meningkat secara signifikan setelah menopause, ketika produksi estrogen menurun drastis.
pria juga dapat mengalami osteoporosis saat kadar testosteron menurun seiring bertambahnya usia.
kalsium adalah mineral utama yang membentuk tulang. kekurangan asupan kalsium dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
vitamin d berperan dalam penyerapan kalsium oleh tubuh. kekurangan vitamin d dapat mengurangi penyerapan kalsium dan, akibatnya, melemahkan tulang.
beberapa kondisi medis dapat memengaruhi kesehatan tulang. misalnya, gangguan hormon seperti hiperparatiroidisme dapat menyebabkan pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah, yang pada akhirnya menyebabkan osteoporosis.
baca juga:ruko jamu kito di panorama terbakar, area padat penduduk 10 armada pemadam kebakaran diterjunkan
baca juga:16 pasang cabup dan cawabup di provinsi bengkulu mendaftar di hari terakhir, ini dia 
penyakit ginjal kronis juga dapat mengganggu metabolisme kalsium dan fosfat, yang berdampak pada kesehatan tulang.
selain itu penggunaan obat tertentu juga dapat meningkatkan risiko osteoporosis jika digunakan dalam jangka panjang.
kortikosteroid, yang digunakan untuk mengobati peradangan dan penyakit autoimun, dapat mengganggu proses pembentukan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
obat lain seperti antikonvulsan dan antidepresan tertentu juga dapat memengaruhi kepadatan tulang.
kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan osteoporosis.
baca juga:ini dugaan motif pembunuhan ayah tiri di betungan kota bengkulu
baca juga: kejar-kejaran di jalan tol, dua pengedar diamankan polres bengkulu tengah
nikotin dalam rokok dapat mengganggu penyerapan kalsium, sementara alkohol dalam jumlah berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon yang penting untuk kesehatan tulang.
ditambah lagi kurangnya aktivitas fisik yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.
selain penyebab langsung, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami osteoporosis. dimana risiko osteoporosis meningkat seiring bertambahnya usia.
setelah usia 30 tahun, tubuh mulai kehilangan massa tulang lebih cepat dari pada kemampuan tubuh untuk membentuk tulang baru.
tidak hanya itu  wanita juga lebih rentan mengalami osteoporosis dibandingkan pria. ini terkait dengan penurunan kadar estrogen setelah menopause.
riwayat keluarga dengan osteoporosis atau patah tulang juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi serupa.
baca juga:giias dongkrak produktivitas dan penjualan otomotif
baca juga:10 saksi kuatkan dakwaan perkara tipikor rsud mukomuko, jpu: pemalsuan spj, tanda tangan hingga selisih uang
orang-orang dari ras kaukasia dan asia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan osteoporosis dibandingkan dengan ras lain.
memiliki massa tubuh rendah atau sangat kurus cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah, yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
pencegahan osteoporosis dapat dilakukan melalui berbagai langkah, termasuk pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan manajemen kesehatan secara menyeluruh.
mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, seperti susu, yogurt, keju, dan sayuran hijau, dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
selain itu, paparan sinar matahari secara cukup atau suplemen vitamin d dapat membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efektif.
 aktivitas fisik yang melibatkan beban, seperti jalan cepat, berlari, dan angkat beban, dapat membantu memperkuat tulang dan mencegah penurunan kepadatan tulang.
baca juga:10 saksi kuatkan dakwaan perkara tipikor rsud mukomuko, jpu: pemalsuan spj, tanda tangan hingga selisih uang
latihan keseimbangan juga penting untuk mengurangi risiko jatuh yang dapat menyebabkan patah tulang. hindari merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga membantu menjaga kesehatan tulang.
rokok dan alkohol dapat mengganggu keseimbangan hormon dan penyerapan kalsium, sehingga mempercepat terjadinya osteoporosis.
melakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, dapat membantu mendeteksi osteoporosis pada tahap awal. jika terdeteksi dini, osteoporosis dapat dikelola dengan lebih efektif melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan.
bagi mereka yang memiliki risiko tinggi atau sudah mengalami osteoporosis, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen kalsium dan vitamin d atau pengobatan khusus untuk membantu memperlambat penurunan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
tulang keropos atau osteoporosis merupakan kondisi yang serius dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang. meskipun demikian, osteoporosis dapat dicegah dan dikelola melalui perubahan gaya hidup sehat, pola makan yang tepat, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Jumat 30 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan