5 BUMN dengan Setoran Deviden Terbesar di Indonesia Tahun 2023

Pasca pandemi Covid-19, pendapatan merupakan hal yang sangat diperhatikan untuk menjadi lebih stabil dan membaik kembali.--Disway

Pertamina, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia, juga menyetorkan dividen yang signifikan pada tahun 2023. 

BACA JUGA:Usai Daftar, Dua Paslon Cakada Seluma Jalani Pemeriksaan Jasmani dan Rohani

BACA JUGA:Ruko Jamu Kito di Panorama Terbakar, Area Padat Penduduk 10 Armada Pemadam Kebakaran Diterjunkan

Pertamina, yang bergerak di sektor energi dan minyak dan gas bumi (migas), memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia sebagai perusahaan pengelola sumber daya energi utama negara.

Pada tahun 2023, Pertamina mencatatkan kinerja keuangan yang solid berkat harga komoditas energi yang relatif tinggi dan efisiensi operasional yang ditingkatkan. 

Pencapaian ini memungkinkan Pertamina untuk membayar dividen besar kepada negara, yang merupakan bagian dari kewajiban perusahaan BUMN untuk menyumbangkan keuntungan mereka kepada pemerintah sebagai pemegang saham utama.

Dividen ini mencerminkan tidak hanya profitabilitas Pertamina tetapi juga kontribusinya dalam mendukung perekonomian negara, khususnya dalam sektor energi yang vital. 

Dividen yang tinggi juga menunjukkan bahwa Pertamina berhasil mengelola aset dan operasionalnya dengan baik, sambil beradaptasi dengan tantangan di sektor energi global.

BACA JUGA:16 Pasang Cabup dan Cawabup di Provinsi Bengkulu Mendaftar di Hari Terakhir, Ini Dia

BACA JUGA:Ini Dugaan Motif Pembunuhan Ayah Tiri di Betungan Kota Bengkulu

3 . Bank Mandiri

Pada tahun 2024, Bank Mandiri menyetorkan deviden sebesar Rp 12,85 triliun. 

Bank Mandiri, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia, juga dikenal menyetorkan dividen yang besar pada tahun 2023. 

Bank Mandiri adalah salah satu bank komersial terbesar di Indonesia dan berperan penting dalam sistem perbankan nasional.

Pada tahun 2023, Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan yang kuat, didorong oleh pertumbuhan kredit yang stabil, peningkatan pendapatan dari bunga dan non-bunga, serta pengelolaan risiko yang efektif. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan