Mitos Jarang Keramas Buat Rambut Lebih Sehat, Ini Faktanya
KERAMAS: Beberapa mitos dan kepercayaan yang beredar mengenai frekuensi keramas dan kesehatan rambut. FOTO: PIxabay--
KORANRB.ID - Ada beberapa mitos dan kepercayaan yang beredar mengenai frekuensi keramas dan kesehatan rambut.
Salah satu yang sering terdengar adalah bahwa tidak keramas atau mengurangi frekuensi keramas dapat membuat rambut lebih sehat.
Namun, apakah ini benar? Cek fakta dan penjelasannya.
Beberapa orang percaya bahwa tidak keramas atau mengurangi frekuensi keramas dapat membuat rambut lebih sehat karena menghindari beberapa hal.
Di antaranya penghilangan minyak alami yang diproduksi oleh kulit kepala, yang disebut sebum, berfungsi sebagai pelembap alami untuk rambut.
BACA JUGA:Unik! Berikut 5 Jenis Mamalia yang Hanya Bisa Melihat Warna Hitam dan Putih
BACA JUGA:Apakah Hewan Kancil Itu Ada atau Hanya Fiksi?
Keramas yang terlalu sering dianggap dapat menghilangkan minyak alami ini, membuat rambut menjadi kering dan rapuh.
Banyak sampo mengandung bahan kimia seperti sulfat, paraben, dan silikon yang dapat merusak rambut jika digunakan secara berlebihan.
Mengurangi frekuensi keramas dapat mengurangi paparan terhadap bahan kimia ini, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko rambut kering dan rusak.
Tidak keramas dianggap dapat membantu mempertahankan keseimbangan mikroflora di kulit kepala, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit kepala dan mencegah masalah seperti ketombe dan iritasi.
Lantas sebenarnya apa yang terjadi jika tidak keramas? ketika anda tidak keramas, minyak alami, kotoran, debu dan sisa produk perawatan rambut dapat menumpuk di kulit kepala.
BACA JUGA:Ikan Hidup di Laut, Tapi Kenapa Rasanya Tidak Pernah Asin? Ternyata Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Dianggap Aneh oleh Orang Jepang! Berikut 7 Fakta Unik Kambing Hutan Jepang