Usulan BPBD Belum Direspon
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Shalahudin, M.Si--
CURUP, KORANRB.ID – Meskipun sudah menyampaikan usulan sejak awal tahun 2023 terkait dana hibah penanggulangan bencana ke pemerintah pusat, namun hingga saat ini belum ada respon dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Kementerian Keuangan (Kemenkau). Sementara tahun anggaran 2023 menyisakan waktu tidak sampai 2 bulan lagi.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Shalahudin, M.Si, usulan yang disampaikan pihaknya sudah disetujui oleh pemerintah pusat. Namun belum tahu apa alasan dari pemerintah pusat khususya Kemenkeu yang belum mencairkan anggaran hibah penanggulangan bencana tersebut.
Padahal anggaran tersebut sangat dibutuhkan untuk perbaikan sarana dan prasarana publik yang rusak akibat terkena bencana alam pada tahun 2022. Jika mengandalkan APBD Kabupaten Rejang Lebong untuk melakukan perbaikan, kondisi anggaran daerah yang tidak memungkin membuat sektor penanggulangan bencana ini harus lebih banyak mengalah dibandingkan sektor prioritas pembangunan lainnya.
BACA JUGA:Calon PPPK Kemenkumham Jalani Seleksi Kompetensi, Rebutkan 1.563 Formasi
"Saat ini kita masih menunggu proses pencairannya di Kementerian Keuangan. Kalau proposalnya sudah disetujui pemerintah pusat. Mudah-mudahan sebelum tutup tahun anggarannya sudah turun," terang Shalahudin.
Menurutnya, bantuan anggaran untuk perbaikan infrastruktur, baik jalan, jembatan, dan saluran irigasi ini sangat dinantikan oleh masyarakat Rejang Lebong. Karena jika mengandalkan APBD tidak memungkinkan lantaran anggarannya yang masih terbatas. Usulan pengajuan bantuan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi penanggulangan bencana ini dalam pengusulannya dipresentasikan langsung Bupati Rejang Lebong di hadapan pimpinan BNPB pada awal 2023 lalu.
“Beberapa usulan penanggulangan bencana yang kita ajukan, antaranya perbaikan jembatan beton yang menghubungkan Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara dengan Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup yang nyaris putus akibat pangkal jembatannya tergerus banjir pada 31 Agustus dan 7 November 2022 lalu,” terang Shalahudin.
BACA JUGA:Kebakaran di Pekik Nyaring, Satu Unit Rumah Ludes Dilalap Api
Sedangkan untuk usulan lainnya ialah perbaikan Jembatan Duku Ulu-Cawang Lama di Kecamatan Selupu Rejang. Kemudian perbaikan jembatan Trans Taktoi, Kecamatan Padang Ulak Tanding, pelapis tebing di Pasar Baru, Kecamatan Curup.
“Kemudian pembangunan pelapis tebing di Desa Tasik Malaya, Kecamatan Curup Utara, pembangunan pelapis tebing di Desa Pal Batu, Kecamatan Selupu Rejang. Perbaikan irigasi induk di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Sindang Beliti Ilir serta beberapa lokasi lainnya,” papar Shalahudin.(sly)