Buat Ibu Khawatir, Bayi Tidak BAB Berhari Hari Apakah Wajar? Ini Penjelasannya

Perubahan pola buang air besar (BAB) pada bayi sering kali menjadi kekhawatiran utama bagi orang tua terutama sang ibu.--pixabay

KORANRB.ID - Perubahan pola buang air besar (BAB) pada bayi sering kali menjadi kekhawatiran utama bagi orang tua terutama sang ibu.

Tidak jarang ditemukan kondisi di mana bayi tidak BAB selama berhari hari, yang tentu saja dapat membuat orang tua merasa cemas. 

Namun, memahami frekuensi BAB yang normal dan tanda-tanda kapan harus mengkhawatirkan adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan si kecil, ini penjelasannya.

Bayi yang hanya mendapatkan ASI cenderung memiliki pola BAB yang berbeda dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula atau makanan pendamping ASI (MPASI). 

BACA JUGA:Pelamar CPNS Keluhkan E-Materai Error, Berikut Penkelasan Peruri

BACA JUGA:10 Kebiasaan Buruk yang Dapat Menyebabkan Saraf Kejepit

Pada bayi ASI eksklusif, tidak BAB selama beberapa hari, bahkan hingga seminggu atau lebih, bisa dianggap normal.

Ini terjadi karena ASI sangat mudah dicerna, dan sebagian besar nutrisinya diserap sempurna oleh tubuh bayi, sehingga hanya sedikit limbah yang harus dibuang.

Selama bulan pertama, bayi yang mendapatkan ASI biasanya BAB beberapa kali sehari. Namun, seiring berjalannya waktu, pola ini bisa berubah.

Pada bayi usia 1-3 bulan, beberapa bayi hanya BAB sekali dalam beberapa hari atau bahkan seminggu sekali. Selama bayi tampak sehat, ceria, perut tidak kembung, dan tidak ada tanda-tanda kesakitan, kondisi ini dianggap normal.

Yang harus diperhatikan, orang tua perlu waspada jika bayi tidak BAB lebih dari seminggu, disertai dengan gejala seperti Perut keras atau buncit, Kembung, Bayi tampak sangat rewel atau menangis kesakitan dan Bayi mengalami muntah atau kehilangan nafsu makan.

BACA JUGA:Arogan! Bodyguard Atta Halilintar Ancam Culik Wartawan, Begini Nasibnya

BACA JUGA:Suka Main Air! Berikut 5 Fakta Unik Blue faced Parrotfinch, Burung yang Ramah

Jika gejala-gejala tersebut muncul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan