Bangau Ruppel, Unggas dengan Rekor Terbang Tertinggi
Burung bangau ruppel tercatat sebagai burung yang bisa terbang lebih tinggi dari burung lainnya--Pixabay
Namun, bangau Rüppell mampu bertahan berkat adaptasi biologisnya yang luar biasa.
Bangau ini memiliki hemoglobin yang sangat efisien dalam darahnya, memungkinkan mereka menyerap oksigen lebih baik dibandingkan kebanyakan burung lainnya, terutama di ketinggian yang sangat tinggi dengan tekanan udara yang rendah.
Dengan kemampuan ini, bangau Rüppell dapat terbang di ketinggian di mana oksigen sangat terbatas, yang membuat mereka mampu melintasi pegunungan tinggi seperti Pegunungan Atlas atau bahkan Himalaya.
Salah satu alasan mengapa bangau Rüppell terbang sangat tinggi adalah untuk menghindari pemangsa dan mencari makanan yang biasanya merupakan bangkai hewan besar di padang savana Afrika.
BACA JUGA:Inspektorat Segera Audit Dugaan Korupsi Dana BOKB Lebong
Terbang di ketinggian memungkinkan mereka melihat wilayah yang luas untuk mencari bangkai. Mata mereka yang sangat tajam membantu mereka mendeteksi mangsa dari ketinggian yang sangat jauh.
Selain itu, terbang di ketinggian juga memungkinkan mereka menghemat energi dengan memanfaatkan arus angin dan termal yang ada di udara tinggi.
Bangau bangkai, termasuk bangau Rüppell, juga dikenal sebagai burung migran. Mereka menempuh jarak yang sangat jauh saat bermigrasi untuk mencari makanan dan tempat bersarang.
Kemampuan mereka terbang di ketinggian yang sangat tinggi membuat mereka mampu menempuh perjalanan migrasi yang panjang dengan lebih efisien, karena mereka dapat melayang di udara dengan menggunakan arus udara panas tanpa banyak mengepakkan sayap.
Kemampuan bangau Rüppell untuk terbang pada ketinggian yang sangat tinggi adalah hasil dari berbagai adaptasi fisiologis.
Selain hemoglobin yang lebih efisien, paru-paru burung ini juga sangat kuat, memungkinkan mereka untuk menghirup oksigen dengan lebih baik di udara tipis.
BACA JUGA:Kenakan Knalpot Brong, 8 Motor Pelajar Kaur Ditilang
Mereka juga memiliki kantung udara tambahan di tubuhnya yang membantu mengatur suhu tubuh dan meningkatkan efisiensi pernapasan.
Adaptasi lain yang dimiliki bangau ini adalah kemampuan untuk mengontrol distribusi darah di tubuhnya.
Di ketinggian yang sangat tinggi, tubuh mereka mampu mengarahkan darah ke organ-organ vital, seperti otak dan jantung, untuk memastikan bahwa mereka tetap mendapatkan suplai oksigen yang cukup meskipun udara sangat tipis.