Penyair Wanita Asal Bengkulu Tampil Dampingi Penyair-Sastrawan Terkemuka dari Berbagai Daerah dan Mancanegara
Merawati May (kanan) adalah sosok Penyair Wanita Asal Bengkulu Yang Siap Tampil Mendampingi Penyair-Sastrawan Terkemuka dari Berbagai Daerah dan Mancanegara di Ajang FSIGB yang Digelar di Pulau Bintan.--FOTO ISTIMEWA PALPRES/DOK/RB
Sebagai penyair Bengkulu yang lolos ke even tersebut, Merawati May mengaku bakal terus belajar mengembangkan apa yang dia kuasai.
Menurut dia, masih banyak yang perlu dirinya pelajari untuk menjadi penyair yang memenuhi kriteria terbaik.
BACA JUGA:Sasar Gen Z, Badan Kesbangpol Rejang Lebong Gandeng PWI Sosialisasikan Pilkada
BACA JUGA:DBH Untuk Kepahiang dari Pemprov Bengkulu Baru Masuk Rp 4,1 Miliar
"Esensi kesastraan (puisi) itu perlu dipahami nilai-nilai tujuan yang diketengahkan ke masyarakat pembaca, misalnya kita harus memahami nilai isi secara estetika," ulas dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bagaimana seorang penyair mampu menulis puisi dengan menghadirkan pendekatan kejiwaan dan pendekatan falsafah.
“Karena itu saya mencoba melakukan pendekatan dari sisi hakikat dan metode puitik,” urainya.
Sebagai penyair Bengkulu, Merawati May sendiri diketahui telah menerbitkan sejumlah buku antologi puisi, antara lain:
BACA JUGA:20 Persen Stunting, Wabup Arie Ingatkan Warga Harus Saling Peduli
BACA JUGA:13 Formasi Dokter di Bengkulu Utara Kosong, 550 Pendaftar CPNS di Bengkulu Tengah Gugur
1. Perjalananku (Bintang Semesta 2016),
2. Nasihat Ibu (Graha Pustaka 2021),
3. Kidung Hati Amreta (Oase Pustaka 2022),
4. Aku Milik Siapa? (KKK 2023)
5. Dari Awal Sebelum Akhir Kenangan (Taresia 2024).