Fenomena Hujan Panas Benarkah Bisa Membuat Sakit ? Ini Penjelasan dan Mitosnya

Fenomena hujan panas, atau yang sering disebut juga sebagai hujan di bawah terik matahari, adalah peristiwa meteorologi yang terjadi ketika hujan turun meskipun matahari tetap bersinar cerah.--Pixabay

Penyakit seperti pilek, flu, atau masuk angin disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, bukan oleh hujan itu sendiri. Namun, ada beberapa faktor 

terkait hujan panas yang dapat memengaruhi kesehatan.

Hujan panas biasanya terjadi saat cuaca sedang panas, tetapi tiba-tiba turun hujan. Perubahan suhu yang mendadak ini bisa membuat tubuh beradaptasi lebih lambat, dan jika Anda basah terkena hujan, tubuh anda mungkin menjadi lebih dingin.

Ketika suhu tubuh turun, sistem imun bisa melemah sementara, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus atau bakteri yang sudah ada di sekitar Anda.

Saat hujan panas terjadi, banyak orang mungkin terkena basah akibat hujan sambil berada di udara yang tetap hangat. Pakaian yang basah dan terkena angin bisa menyebabkan tubuh kehilangan panas lebih cepat, terutama jika angin bertiup.

BACA JUGA:Benarkah Ular Anakonda Bisa Ditemukan di Indonesia? Berikut 3 Fakta Anakonda

BACA JUGA:Kasus Penikaman di TPI, Polisi Amankan Warga Tawang Rejo Seluma

Kondisi ini, bersama dengan tubuh yang tidak nyaman atau lembab, dapat menyebabkan perasaan dingin atau tidak enak badan, meskipun sebenarnya yang terjadi adalah tubuh sedang menyesuaikan diri.

Hujan panas sering kali terjadi di musim yang lembap, yang juga merupakan waktu di mana banyak virus seperti flu atau pilek menyebar dengan cepat.

Sistem imun yang melemah akibat perubahan suhu atau stres pada tubuh bisa memudahkan virus menyerang tubuh. 

Jadi, jika seseorang jatuh sakit setelah terkena hujan panas, kemungkinan besar disebabkan oleh paparan virus atau bakteri, bukan karena hujan itu sendiri.

Hujan panas juga bisa meningkatkan kelembapan udara, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

Dalam lingkungan yang lebih lembap, risiko terinfeksi oleh patogen yang ada di sekitar juga bisa meningkat, terutama di area yang padat penduduk.

BACA JUGA:Darurat Sajam Berujung Nyawa Melayang, Polisi Libatkan Kelurahan Lakukan Hal Ini

BACA JUGA:Korban Dipaksa Minum Pil KB dan Alami Kekerasan Fisik

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan