Antisipasi Cacar Monyet, Dinkes Provinsi Bengkulu Perketat Pemeriksaan di Pintu Masuk Bengkulu

Menindaklanjuti surat edaran dari Dirjen P2p Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan telah memproses surat edaran kepada bupati dan balai karantina --Pixabay

Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar 2 - 4 minggu, namun dapat berkembang menjadi berat hingga kematian (Case Fatality Rate 3 - 6 persen). 

Penularan cacar monyet terjadi melalui kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi atau melalui kontak tidak langsung.

Penularannya dapat melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh melalui ciuman, sentuhan, oral, penetrasi vaginal maupun anal dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet.

Penularan tidak langsung dapat terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti tempat tidur penderita.

"Untuk varian Mpox di Indonesia variannya yang ringan, bukan varian yang berat seperti di Afrika," imbuh Ruslian. 

BACA JUGA:Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Pokdarwis Arga Tirta Mengolah Bambu

BACA JUGA:Bisa Bikin Petani Merugi, 5 Jenis Tanaman ini Tidak Disarankan Ditanam Saat Musim Hujan

Lebih jauh, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu langkah mencegah penularan penyakit.

"Salah satu yang paling penting itu sering melakukan cuci tangan pakai sabun, kemudian kalau ada gejala seperti demam, nyeri otot, lalu ada seperti cacar air, kita menghimbau masyarakat untuk berobat dan melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau rumah sakit," tutup Ruslian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan