90 Ribu Ton Karet Bengkulu, Mayoritas Dijual Keluar Daerah

Jery/ RB PRODUKSI : PT BAM yang saat ini menjadi satui-satunya perusahaan yang berproduksi di Provinsi Bengkulu --

BENTENG. HARIANRAKYATBENGKULU.BACAKORAN.CO – Provinsi Bengkulu menjadi salah satu provinsi penghasil karet di Indonesia. Bahkan hasil produksi karet termasuk karet rakyat juga menjadi salah satu komuditas ekspor pemerintah Indonesia ke luar negeri.

Sepanjang 2022 lalu, sebanyak 90 ribu ton lebih karet rubber diproduksi petani di Provinsi Bengkulu di tahun 2022 lalu. Jumlah terbesar adalah dari Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma dan Bengkulu Tengah.

Sedangkan di Provinsi Bengkulu perusahaan karet rubber yang siap membeli karet milik petani hanya ada di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Bahkan dari dua pabrik sebelumnya, saat ini hanya menyisakan satu pabrik yang beropasi yaitu PT Bukit Angkasa Makmur (BAM).

Keberadaan satu perusahaan ini tidak maksimal menampung hasil produksi karet harian dari petani. Hal ini berdampak pada rendahnya harga beli karet petani oleh tengkulak atau toke ke petani. Karena perusahaan juga lebih ketat memilih karet yang mereka belim karena terbatasnya kapasitas pabrik.

BACA JUGA:Benur Kaur, Potensi Ekonomi Besar Belum Tersentuh Maksimal

Bahkan belakangan tgengkulak lebih banyak menjual karet ke laur Provinsi Bengkulu seperti ke Sumatera Selatan atau Sumatera Utara. Mekskipun harga yang lebih tinggi, mereka juga bisa menjual seluruh karet sesuai dengan grade atau kualitas karet yang dijual masing-masing.

Rata-rata karet petani hanya paling tinggi hanya mendapatkan grade B. Pasalnya petani menjual karet dihari yang sama dengan hari panen. Sehingga kondisi karet masih basah dan harga yang murah.

Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan Benteng Silvia Atmareta S.TP menerangkan jika saat ini PT BAM masih beroperasi. Hanya ada satu perusahaan tersebut yang melayani pembelian karet di Benteng maupun Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Usut Aliran Duit Retribusi TKA Rp 2,7 Miliar, Polisi Yakin Ada Pihak Lain Terlibat

“Sampai saat ini PT BAM masih beroperasi. Namun untuk kapasitasnya memang tidak melapor ke Dinas Perkebunan karena memang tidak masuk dalam cabang kewenangan Dinas Perkebunan Kabupaten,” terangnya.

Meksipun masih beraktifitas, namun PT BAM juga saat ini sepertinya mengalami kendala operasional. Pasalnya saat ini diketahui perusahaan sudah mulai melakukan pengurangan karyawan meskipun pasca masa pandemi Covid-19. (Jee)

 

Produksi Karet Se Provinsi Bengkulu 2023 (Ribu Ton)

Bengkulu Selatan     1,32

Rejang Lebong        2,40

Bengkulu Utara       30,36

Kaur                 5,66

Seluma               24,36

Mukomuko             8,53

Lebong               1,24

Kepahiang            0,05

Bengkulu Tengah            16,11

Kota Bengkulu        0,08

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan