Serapan Anggaran PMT Rendah, Dinkes Lebong Salahkan Masyarakat Malas ke Posyandu

SERAPAN RENDAH: Kabid Kesmas Dinkes Lebong, Sumarmi akui realisasi anggaran PTM masih rendah--Foto: Fiki Susadi.Koranrb.id

Kata Fahrurrozi, Pemerintah Pusat memberikan anggaran DAK PMT, salah satunya dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di daerah. 

Jika anggaran DAK PMT ini lambat direalisasikan kepada masyarakat, hal ini akan menghambat upaya penurunan stunting di Kabupaten Lebong. 

“Dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Lebong, Pemerintah Pusat melalui APBN sudah mengucurkan dana ke Kabupaten Lebong melalui Dinas Kesehatan,’’ ujarnya.

Kembali ditegaskan Fakhrurozi, Dinkes Lebong hendaknya segera mempercepat serapan anggaran tersebut, secepatnya merealisasikan kepada masyarakat.

“Agar masyarakat yang berpotensi stunting cepat dipulihkan. Tolong dilakukan penyerapan secepatnya,’’ tutupnya.

Untuk diketahui, PMT berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi buruk pada balita dan upaya pencegahan stunting. 

BACA JUGA:Audit Reguler 50 Desa Sampel Selesai, Banyak Administrasi Kegiatan Tidak Lengkap

BACA JUGA:186 Kotak dan 744 Bilik Suara Sudah di Gudang KPU Lebong, Tunggu Logistik Pilgub

Kegiatan PMT lokal tidak hanya berupa pemberian makanan tambahan, tetapi disertai edukasi berupa penyuluhan, konseling gizi dan kesehatan agar dapat mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga dalam pemberian makan yang tepat sesuai dengan umur balita. Juga dalam penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan serta keamanan pangan. 

PMT berbahan pangan lokal ini bukan untuk menggantikan makanan utama. PMT diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap dalam seminggu dan sisanya kudapan. 

Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku yang bergizi seimbang dengan mengutamakan dua jenis sumber protein hewani.

Sasaran dari PMT berbahan pangan lokal ini adalah balita gizi kurang, balita berat badan kurang dan balita dengan berat badan tidak naik.

Hal ini bertujuan agar berat badan balita kembali naik secara adekuat mengikuti kurva pertumbuhan, berat badan kembali normal dan menjadi gizi baik sehingga kondisi stunting pada balita dapat dicegah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan