Tak Hanya Kelapa Sawit, Harga Karet Juga Mulai Tinggi di Bengkulu Utara, Karet Kering Hingga Rp11 Ribu/Kg

KARET: Masyarakat Bengkulu Utara yang mengandalkan pendapatannya dari sektor perkebunan sedikit lega karena harga karet beranjak naik. SANDI/RB--

Selain itu, saat ini produksi karet petani juga jauh menurun karena memasuki musim hujan. 

Musim penghujan saat ini membuat batang karet milik petani basah dan tidak bisa dilakukan panen. 

BACA JUGA: 90 Desa Diperingatkan Pelunasan Utang Pajak Masuk Persyaratan Pencairan Dana Desa

BACA JUGA:29 Sanggahan Peserta Tes CPNS Bengkulu Utara Hanya 2 Dinyatakan MS

Batang karet yang basah tidak bisa dipotong kulitnya sehingga saat ini produksi karet petani menurun.

“Jumlah karet memang jauh menurun, karena saat ini hujan hampir terjadi setiap hari dan kawasan perkebuann karet basah sehingga tidak bisa dipanen,” terangnya. 

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perkebunan, Deman Siboro, SH menerangkan jika tingginya harga ini juga mendorong kondisi ekonomi petani di Bengkulu Utara. 

Sehingga bukan hanya petani kelapa sawit, petani karet  juga mendapatkan harga yang baik sehingga bisa mendorong ekonomi masyarakat.

Ia menerangkan jika memang perkebunan karet di Bengkulu Utara memang jumlahnya cukup luas dibawah perkebunan kelapa sawit. 

BACA JUGA:15 Desa Lagi Belum Ajukan Pencarian Dana Desa

BACA JUGA:Cek Pasar, Pjs Bupati Salut Pembangunan Bengkulu Utara

Namun memang Bengkulu Utara belum memiliki pabrik karet sehingga semua hasil produksi karet masyarakat harus dijual di pabrik di kawasan Bengkulu Tengah jika tidak keluar Provinsi Bengkulu. 

“Kita sudah berupaya mendatangkan investor pabrik karet, namun sejauh ini belum ada progres positif,” pungkas Desman. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan