Teror Hewan Buas Kembali Serang Ternak, 5 Ekor Kambing Warga Desa Lubuk Lagan Seluma Mati
TERNAK: Lima ekor kambing milik warga Dusun II Desa Lubuk Lagan Kecamatan Seluma Barat saat ditemukan sudah menjadi bangkai. FOTO: Warga Lubuk Lagan--
KORANRB.ID - Teror hewan buas kembali meresahkan warga Kabupaten Seluma.
Kali ini diduga macan dahan menyerang ternak kambing milik warga.
Yakni 5 ekor kambing milik warga Dusun II Desa Lubuk Lagan Kecamatan Seluma Barat, yakni Mustami (60), saat ditemukan kondisi kambingnya sudah menjadi bangkai pada Senin, 30 September 2024 pagi.
Disampaikan anak pemilik kambing, yakni Joni Hermawan (38), bahwa ternak kambing milik orang tuanya berada di kebun kelapa sawit tepatnya di tebing sekumbang, yang berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya.
BACA JUGA:Program PTSL Seluma Tuntas, 1.600 Sertifikat Mulai Dibagikan
Ternak kambing milik bapaknya awalnya berjumlah 9 ekor, namun pasca kejadian ini tersisa 4 ekor kambing lagi, yang terpaksa dibawa pulang ke rumah.
Dari peninjauan korban di TKP, kuat dugaan serangan satwa liar yang dimaksud adalah macan dahan.
Karena binatang buas tersebut berhasil masuk ke dalam kandang melalui sela-sela atap dan memangsa kambing yang ada di dalam kandang.
"Tadi pagi pas mau buka kandang kami temukan 4 ekor yang sudah mati dan 1 ekor anak kambing berumur 3 bulan sepertinya dibawa kabur binatang buas, jadi sisanya yang masih hidup kami bawa pulang ke rumah karena di kebun sudah tidak aman," ungkap Joni Hermawan.
BACA JUGA:Kasus DBD Terus Meningkat, DPRD Seluma Minta Pemkab Seluma Ambil Tindakan Pencegahan
BACA JUGA:Sambut Pjs Bupati Seluma, Ketua DPRD Suhandi Akui Siap Bersinergi
Teror ini kembali memperpanjang deretan serangan hewas buas di Kabupaten Seluma, sebelumnya 2 ekor kambing karyawan PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja, dan 3 ekor kambing warga trans bali Dusun II Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi.
Saat dikonfirmasi, Plt. Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu, Zainal Asikin mengaku akan kembali berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk langkah penanggulangannya.